Nama Pahlawan di Uang 10.000 Baru yang Patut Diketahui

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
24 Mei 2024 18:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nama pahlawan di uang 10.000 baru. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nama pahlawan di uang 10.000 baru. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Walau sering digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, tapi tidak banyak orang tahu mengenai nama pahlawan di uang 10.000 baru.
ADVERTISEMENT
Artikel di bawah ini akan membahas tentang nama pahlawan di uang 10.000 baru dan juga profil singkatnya yang menarik diketahui bersama.

Nama Pahlawan di Uang 10.000 Baru

Ilustrasi nama pahlawan di uang 10.000 baru. Foto: Pixabay
Uang kertas rupiah pecahan 10.000 memiliki dominasi warna ungu dengan gambar utama tokoh pahlawan nasional Frans Kaisiepo yang berasal dari Papua.
Kemudian, terdapat gambar Garuda Pancasila, kepulauan Indonesia, bunga cempaka hutan kasar, dan beberapa motif khas Indonesia, termasuk motif Asmat Papua dan motif Perisai Citak Asmat.
Sedangkan di bagian belakang, terdapat gambar Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan, pemandangan alam Taman Nasional Wakatobi, juga bunga cempaka hutan kasar.
Ditambah dengan motif khas Indonesia, seperti motif Ne Limbongan Toraja dan motif Pa'Barana, seperti yang dikutip melalui laman situs Percetakan Uang Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Frans Kaisiepo adalah seorang politikus Papua dan nasionalis Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Provinsi Papua keempat.
Dia dikenal luas karena usahanya mempersatukan Irian Barat dengan Indonesia, hingga dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia secara anumerta.
Frans Kaisiepo sering mengadakan pertemuan rahasia dalam rangka membahas aneksasi Nugini Belanda oleh Republik Indonesia.
Dia adalah salah satu orang yang menegakkan eksistensi Republik Indonesia sekaligus orang pertama yang mengibarkan Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di Papua.
Frans Kaisiepo menjadi utusan Nugini Belanda dan satu-satunya orang asli Papua pada Konferensi Malino di Sulawesi Selatan pada Juli 1946.
Dia adalah orang yang menyarankan untuk menamakan wilayah tersebut sebagai Irian yang berarti tempat yang panas dalam bahasa Biak.
ADVERTISEMENT
Frans Kaisiepo kemudian mendirikan Partai Indonesia Merdeka di Biak. Lukas Rumkorem terpilih sebagai pemimpin dari partai tersebut. Frans juga terlibat dalam pemberontakan di Biak terhadap pemerintahan Belanda pada Maret 1948.
Dia sempat ditunjuk sebagai pemimpin delegasi Nugini Belanda dalam Konferensi Meja Bundar yang ditolaknya karena dianggap itu adalah bagian dari taktik Belanda.
Penolakannya itu membuat Frans Kaisiepo dipenjara sejak tahun 1954 hingga 1961. Setelah bebas, dia segera mendirikan Partai Irian.
Tujuannya adalah menyatukan Nugini Belanda dengan Republik Indonesia. Frans Kaisiepo kemudian menjabat sebagai gubernur menggantikan Bonay.
Masa jabatan Frans Kaisiepo sebagai gubernur digunakannya untuk menegaskan posisi Papua sebagai bagian dari Indonesia, walau ditentang oleh sebagian besar penduduk asli Papua.
Irian akhirnya diterima di Indonesia sebagai Provinsi Irian Jaya yang kemudian Papua pada tahun 1969. Atas upayanya mempersatukan Papua dengan Indonesia, Frans Kaisiepo terpilih menjadi anggota parlemen.
ADVERTISEMENT
Dia mewakili Papua pada pemilihan MPR tahun 1973 dan diangkat menjadi DPA pada tahun 1977 sebagai wakil untuk urusan Papua.
Demikian adalah pembahasan tentang Frans Kaisiepo sebagai nama pahlawan di uang 10.000 baru. (SP)