Peran Wanita dalam Sejarah Indonesia yang Penuh Arti

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
18 Maret 2024 23:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Peran Wanita dalam Sejarah. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peran Wanita dalam Sejarah. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peran wanita dalam sejarah sangat penting dan tidak bisa disepelekan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Historiografi Sirah Nabawiyyah di Indonesia, sejarah merupakan cermin masa lalu untuk dijadikan pedoman dan tuntunan bagi masa kini dan masa yang akan datang. Sejarah dapat menjadi guru kehidupan yang menyediakan garis pedoman yang sangat berguna bagi masa depan.
Dalam sejarah Indonesia, tak terlepas dari peran wanita. Bagaimana penjelasannya?

Peran Wanita dalam Sejarah Indonesia

Ilustrasi Peran Wanita dalam Sejarah. Sumber: Unsplash
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, wanita mempunyai peran penting. Salah satunya yaitu R.A. Kartini. Beliau menjadi pelopor emansipasi wanita yang sepanjang hidup berusaha mencerdaskan kaum wanita melalui pendirian sekolah.
Selain itu, wanita juga mempunyai andil penting dalam memperjuangkan hak kemerdekaan. Pergerakan wanita Indonesia ditandai dengan adanya kebijakan politik etis oleh Belanda.
Dampak dari kebijakan tersebut menyebabkan pendidikan Eropa masuk serta memulai pendidikan modern untuk wanita. Belanda memberi kesempatan wanita untuk sekolah dengan tujuan akan mempekerjakan mereka di perkebunan serta mencetak penerus kolonialisme.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, wanita yang sudah berpendidikan justru menjadi kritis dan menyadari bahwa mereka terjajah. Hal ini diperkuat dengan adanya Sumpah Pemuda dimana wanita mulai menyadari pentingnya pergerakan wanita.
Kesadaran tersebut ditandai dengan dilaksanakannya Kongres Perempuan I pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Dalam kongres tersebut membahas mengenai konsolidasi wanita dalam kemerdekaan Indonesia dan membentuk Perserikata Perempuan Indonesia (PPI).
Tak sedikit dari organisasi nasional menjelang kemerdekaan mempunyai sayap pergerakan wanita untuk menyukseskan gerakannya. Mulai dari Muhammadiyah yang mempunyai Aisyiyah sampai Budi Utomo dengan Poetri Mardika.
Usai kemerdekaan, peran wanita tidak berbentuk fisik melainkan memperjuangkan hak mereka, termasuk hak pilih. Akhirnya, pada 1955 wanita Indonesia dapat memilih pada Pemilihan Umum bahkan menjadi anggota parlemen.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, terdapat UU No 80 tahun 1958 tentang kesamaan gaji antara pria dan wanita untuk pekerjaan yang sama.
Pada masa kepemimpinan Soehato, terdapat fenomena positif bagi wanita. Salah satnya yaitu UU No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan yang secara tdak langsung membatasi pegawai negeri laki-laki untuk poligami.
Nah itu dia sekilas pembahasan mengenai peran wanita dalam sejarah Indonesia.(LAU)