Sejarah Hari Dharma Samudera yang Diperingati pada 15 Januari

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
15 Januari 2024 7:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah hari dharma samudera. Sumber: Pixabay/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah hari dharma samudera. Sumber: Pixabay/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah Hari Dharma Samudera bermula dari peristiwa pelanggaran Belanda terhadap Konferensi Meja Bundar (KMB). Hal itu memicu terjadinya Pertempuran Laut Aru.
ADVERTISEMENT
Sadhyoko dalam Pertempuran Laut Aru: Tonggak Awal Penanaman Jiwa Bahari dalam Pembangunan Kekuatan Maritim Bangsa Indonesia, mengungkapkan bawha Pertempuran Laut Aru berkaitan dengan upaya untuk mempertahankan Irian Barat.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut berkaitan dengan sejarah Hari Dharma Samudera, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Sejarah Hari Dharma Samudera

Ilustrasi sejarah hari dharma samudera. Sumber: asim alnamat/pexels.com
Setiap tanggal 15 Januari, Indonesia memperingati Hari Dharma Samudera. Sejarah Hari Dharma Samudera berkaitan dengan Pertempuran Laut Aru atau Pertempuran Laut Arafuru.
Tragedi Pertempuan Laut Arafuru terjadi pada 15 Januari 1962. Semula, Presiden Soekarno memerintahkan Panglima Angkatan Laut Laksamana Raden Eddy Martadinata guna melaksanakan infiltrasi ke area Irian Barat.
Perintah tersebut disampaikan oleh Presiden Soekarno pada 19 Desember 1961 sebagai bagian dari Trikora atau Tri Komando Rakyat. Hal itu berlangsung usai berakhirnya KMB atau Konferensi Meja Bundar antara Indonesia dengan Belanda seputar masalah Irian Barat.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, Belanda melanggar perjanjian KMB dengan menolak menyerahkan Irian Barat terhadap Indonesia. Hal ini mendorong Indonesia melakukan operasi rahasia atau operasi senyap.
Terdapat tiga Kapal Republik Indonesia (KRI) yang terlibat dalam operasi senyap tersebut guna mengintai kekuatan armada laut Belanda di kawasan Irian Barat. Adapun ketiga KRI tersebut adalah KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, serta KRI Harimau.
Setelah itu, akhirnya berlangsung pertempuran di Laut Arafuru tanggal 15 Januari 1962 antara tentara Indonesia yang melawan Belanda. Indonesia kala itu dipimpin oleh Yos Sudarso.
Saat tentara Indonesia hendak menjalankan misi, keberadaan 3 KRI diketahui oleh Belanda, sehingga terjadilah pertempuran antara kedua pihak tersebut.
KRI dari Indonesia melawan kapal perang Belanda beserta pesawat tempurnya yang membuat kekuatan Angkatan Laut Indonesia tidak seimbang.
ADVERTISEMENT
Alhasil, Yus Sudarso pun memberikan perintah untuk berbelok dan kembali. Sayangnya, KRI Macan Tutul mengalami macet dan Belanda mengira jika kapal tersebut hendak melakukan penyerangan, sehingga Belanda menembaknya.
Yus Sudarso sempat mengeluarkan perintah "Kobarkan Semangat Pertempuran" sebelum gugur beserta para awak kapal KRI Macan Tutul. Untuk memperingati hari bersejarah tersebut, akhirnya tanggal 15 Januari diperingati sebagai Hari Dharma Samudera. Demikian informasi mengenai sejarah Hari Dharma Samudera. [ENF]