Sejarah Konferensi Malino yang Diselenggarakan oleh Belanda

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
21 April 2024 19:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah konferensi malino, sumber foto: Helena Lopes by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah konferensi malino, sumber foto: Helena Lopes by pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah Konferensi Malino berkaitan erat dengan upaya Belanda mengatur strategi federal bagi Indonesia. Konferensi yang berlangsung di Kota Malino, Sulawesi Selatan ini diadakan oleh pemerintah Belanda.
ADVERTISEMENT
Tujuan utama diadakan Konferensi Malino adalah membahas rencana untuk membentuk negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia timur. Konferensi yang dihadiri oleh 49 orang ini sangat berpengaruh terhadap keutuhan bangsa Indonesia.
Dilansir dari buku berjudul Sejarah: SMA Kelas XII karya M. Habib Mustopo, simak sejarah lengkap dari Konferensi Malino dalam penjelasan berikut.

Sejarah Konferensi Malino

Ilustrasi sejarah konferensi malino, sumber foto: Tom Fisk by pexels.com
Hingga saat ini banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui sejarah Konferensi Malino di Sulawesi Selatan. Hal ini karena Konferensi Malino tercatat sebagai upaya Belanda untuk memecah belah Indonesia.
Konferensi Malino diadakan sejak tanggal 16-25 Juli 1946 untuk mengatur solusi federal bagi bangsa Indonesia. Hal ini merupakan salah satu upaya Belanda untuk kembali menguasai Indonesia setelah kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Mengingat Indonesia bagian timur yang diduduki oleh Australia kembali diserahkan kepada Belanda. Sehingga pemerintah Belanda mendapatkan Indonesia timur secara de facto dan de jure.
Sayangnya Belanda tidak mungkin kembali mendapatkan status quo. Oleh karena itu, Van Mook menyampaikan usul untuk membentuk mendirikan Indonesia yang makmur berkaitan dengan mahkota Belanda.
Bahkan Van Mook berhasil mendapatkan pengakuan kontrol de facto atas Sumatera, Jawa, Madura, serta seluruh Indonesia. Kemudian ia melakukan upaya mendirikan Indonesia federal melalui Konferensi Malino.
Van Mook melalui Konferensi Malino juga berusaha mendekati beberapa calon delegasi. Beberapa calon tersebut diminta untuk berpartisipasi dalam konferensi untuk membahas struktur pemerintahan Indonesia timur.
Secara keseluruhan ada 54 delegasi dan penasehat dari seluruh Indonesia timur. Konferensi yang diadakan sejak tanggal 15-25 Juli 1946 ini dihadiri oleh 39 orang dari 15 daerah Kalimantan serta Timur Besar.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya membahas federasi Indonesia, tetapi Konferensi Malino juga membahas tentang pembentukan negara yang isinya daerah-daerah Indonesia timur. Awalnya para delegasi setuju untuk menolak kembalinya Kolonialisme di Indonesia dan ragu dengan pembentukan negara Indonesia timur.
Sejarah Konferensi Malino memang dimulai setelah kemerdekaan Indonesia, atas Indonesia bagian timur. Sayangnya Konferensi ini hanya dicatat sebagai upaya Belanda dalam memecah belah Indonesia.(DSI)