UNTEA: Pengertian dan Sejarah Singkat Berdirinya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
6 Mei 2024 22:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Hanya Ilustrasi: UNTEA. Sumber: Xabi Oregi/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto Hanya Ilustrasi: UNTEA. Sumber: Xabi Oregi/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
UNTEA adalah badan eksekutif sementara PBB dan dibentuk oleh yurisdiksi Sekretaris Jenderal PBB pada 1962. UNTEA menjadi pemerintahan yang berkuasa secara administrasi atas Irian Barat pada masa itu.
ADVERTISEMENT
Agar semakin memahami tentang pengertian dan sejarah singkat berdirinya UNTEA, simak di sini!

Pengertian UNTEA

Foto Hanya Ilustrasi: UNTEA. Sumber: Irgi Nur Fadil/Pexels.com
UNTEA kepanjangan dari United Nations Temporary Authority atau otoritas eksekutif sementara PBB. UNTEA merupakan badan pelaksanaan sementara PBB dan langsung berada di bawah kekuasaan Sekretaris Jenderal PBB.
Pemimpin UNTEA adalah seseorang yang diangkat langsung oleh Sekjen PBB lewat persetujuan antara Belanda dan Indonesia. Tugas UNTEA adalah menjalankan pemerintahan Irian Barat sekitar kurang lebih satu tahun.
Drs. Tugiyono dalam buku berjudul Pengetahuan Sosial Sejarah menjelaskan bahwa pembentukan UNTEA atau kekuasaan pemerintah sementara PBB di Irian Barat dipimpin oleh diplomat Pakistan Djalal Abduh. Delegasi Indonesia dipimpin Mr. Sujarwo Tjondronegoro.

Sejarah Singkat Berdirinya UNTEA

Pembentukan UNTEA dilatarbelakangi oleh permasalahan status kepemilikan Irian Barat. Badan ini berdiri berdasarkan Persetujuan New York.
ADVERTISEMENT
Persetujuan New York terjadi pada 21 September 1962 dan salah satu yang tertera di dalamnya adalah pembentukan UNTEA atau Penguasa sementara PBB dengan Rolz Benner sebagai pemimpimnya.
Adapun staf yang akan melaksanakan pekerjaan sehari-hari dilengkapi dengan United Nations Security Forces atau Pasukan Keamanan PBB yang terdiri atas tentara-tentara Pakistan.
Sedangkan, di Jakarta diadakan berbagai persiapan. Berdasarkan Keputusan Presiden 11 September 1962 No. 54/PM.PS-1962, Menteri Luar Negeri Subandrio diangkat sebagai wakil perdana menteri urusan Irian Barat.
Sudjarwo Tjondronegoro, SH. menjadi wakilnya dengan kedudukan sebagai kepala perwakilan RI di Kotabaru. Pada 1 Oktober 1962, Belanda menyerahkan semua administrasi pemerintahan Irian Barat ke UNTEA.
Setelah UNTEA terbentuk, kemudian dibentuklah panitia kecil sebagai penghubung Komando Mandala dengan UNSF. Lalu, dibukalah perwakilan di Jayapura. Pasukan Indonesia kemudian dijadikan bagian dari UNSF.
ADVERTISEMENT
Kontingen Indonesia atau Kontindo dipimpin Brigjen Achmad Wiranatakusumah dari AD, Kolonel Nizam B dari AL, dan Kolonel DEwanto dari AU.
Jumlah sukarelawan yang masuk ke Papua Barat saat itu sekitar 1.409 orang, termasuk yang berdinas secara aktif dalam ketiga angkatan dari TNI. Selanjutnya, ada 214 orang yang gugur dalam menjalankan tugas tersebut.
Drs. Sardiman A.M, M.Pd. dalam buku berjudul Sejarah 3 SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial menjelaskan bahwa setelah UNTEA berakhir pada Mei 1963, pemerintahan selanjutnya diserahkan kepada pihak Indonesia. Pada tanggal itulah, bendera PBB diturunkan.
Demikianlah penjelasan tentang UNTEA yang merupakan badan pelaksana sementara PBB dalam menangani masalah Irian Barat. Semoga membantu! (eK)