Anggota KPPS di Riau Keguguran Usai Kerja 24 Jam Nonstop

Konten Media Partner
21 April 2019 21:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ANGGOTA KPPS 17 Desa Pematang Pebih, Kecamatan Bagan Batu, Kabupaten Rokan Hulu, saat dirawat di RS. Dok Selasar Riau
zoom-in-whitePerbesar
ANGGOTA KPPS 17 Desa Pematang Pebih, Kecamatan Bagan Batu, Kabupaten Rokan Hulu, saat dirawat di RS. Dok Selasar Riau
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Patma Areta, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 17 Desa Pematang Pebih, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), alami keguguran usai bertugas mengawal Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
Hal ini dibenarkan oleh anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau, Nugroho Noto Susanto. Ia menyebut keguguran yang dialami Patma akibat kelelahan usai menjalani tugas sebagai KPPS hingga 24 jam nonstop. Padahal, bagi Patma ini merupakan kehamilan anak pertama.
"Ya benar, Patma Areta alami keguguran karena kelelahan jalani tugas negara sebagai anggota KPPS," ungkap Nugroho, kepada Selasar Riau, Minggu malam (21/4).
Nugroho menyebut kini kondisi Patma sudah membaik, namun masih menunggu jadwal rumah sakit untuk dikuret.
Selain Patma, berdasarkan catatan KPU Riau, ada 14 nasib malang menimpa penyelenggara Pemilu sejak hari H Pemungutan Suara, Rabu, 17 April 2019.
Sebelumnya, Kamis, 18 April 2019, Ketua KPPS 02, Desa Bantan Air, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, meninggal dunia saat pulang kerja ditabrak mobil pick up pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit, pukul 16.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian dimakamkan esok harinya, Jumat, 19 April 2019, di pemakaman desa. Masih di hari sama, kolega almarhum sesama Ketua KPPS 05 Kelurahan Bengkalis Kota, Kabupaten Bengkalis, Yansen Andrys David, terkena serangan jantung dan meninggal dunia.
Ada juga Ketua KPPS 51 Kelurahan Sialang Munggu, Tampan, Pekanbaru, terkena stroke dan hingga kini masih dirawat di RS Sansani.