Murid-murid SD di Rupat Diliburkan12.jpg

Asap Karhutla Semakin Tebal, Puluhan Anak di Pekanbaru Terserang ISPA

1 Agustus 2019 22:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MURID sekolah dasar di Pulau Rupat, Bengkalis, saat menerima pembagian masker, Februari 2019 silam. (FOTO/REPRO/ANDRIAS)
zoom-in-whitePerbesar
MURID sekolah dasar di Pulau Rupat, Bengkalis, saat menerima pembagian masker, Februari 2019 silam. (FOTO/REPRO/ANDRIAS)
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Puluhan bayi di bawah lima tahun (Balita) di Pekanbaru mulai terserang penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Misalnya saja di Puskesmas Simpang Tiga, Kota Pekanbaru, tercatat 59 warga menderita penyakit ISPA.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah tersebut, 15 orang di antaranya adalah balita yang berusia 1-4 tahun. Angka penderita ISPA terus bertambah usai meningkatnya titik api dan semakin tebalnya asap hasil kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Sudah ada di Mading ruang tengah, bisa dilihat di sana (jumlahnya)," kata seorang pegawai Puskesmas Simpang Tiga, Kamis (1/8).
Berikut rincian data di Puskesma Simpang Tiga :
Pada 29 Juli 2019, Puskesmas menerima 15 orang penderita ISPA, rincian 1 Balita (1-4 tahun), 3 anak-anak (5-9 tahun), 4 remaja (9-14 tahun), dan 7 pasien di atas 15 tahun.
Sehari kemudian, 30 Juli 2019, terjadi peningkatan pasien. Puskesmas menerima 25 orang dengan rincian 8 Balita (1-4 tahun), 4 anak-anak (5-9 tahun), 3 remaja (9-14 tahun), dan 10 pasien di atas 15 tahun.
ADVERTISEMENT
Kemudian, 31 Juli 2019, Puskesmas kembali didatangi 19 pasien penderita ISPA. Rinciannya, 6 Balita (1-4 tahun), 3 anak-anak (5-9 tahun), 3 remaja (9-14 tahun), dan 7 pasien di atas 15 tahun.
Sementara itu, Plh Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Yohanes, hingga hari ini belum bisa memberikan keterangan total jumlah penderita ISPA di seluruh Puskesmas yang ada.
"Data hari ini besok baru direkap kabupaten kota, besok saya cek dulu kalau sudah masuk ya," katanya.
Sebelumnya, Dinas kesehatan provinsi Riau bergerak cepat menanggapi kabut asap yang mulai melanda sejumlah daerah di Riau dengan mengirimkan surat edaran ke seluruh dinas kesehatan kabupaten kota dan puskesmas.
Dalam surat tersebut, Yohanes, meminta dinas kesehatan agar menyampaikan laporan kejadian penyakit akibat dampak Karhutla setiap harinya dan nanti akan diteruskan ke Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Karhutla.
ADVERTISEMENT
Kemudian, puskesmas juga diminta melakukan promosi kesehatan apabila Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sudah di atas 100 sampai 200, terutama kepada masyarakat yang rentan.
"Keluarga rentan seperti bayi, balita, ibu hamil, dan lansia untuk tidak keluar rumah, kalau terpaksa dapat memakai masker dan baju lengan panjang," kata Yohanes, Selasa (30/7).
Laporan: Hasbullah Tanjung
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten