BPBD: Riau Status Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan

SEORANG petugas pemadam memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis, Sabtu, 16 Februari 2019.

SELASAR RIAU, PEKANBARU - Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, dinyatakan berstatus Siaga usai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut sejak pekan lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edward Sanger, mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan segera menetapkan status Siaga Karhutla menyusul masifnya kebakaran. Bahkan, kata dia, kebakaran ini menyebabkan kabut asap di sejumlah daerah.

"Secara regulasi, Pemprov Riau telah memenuhi syarat untuk segera menetapkan status Siaga Karlahut 2019. Sebab dua daerah di Riau, Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis, telah terlebih dahulu menetapkan status tersebut medio pekan ini," kata Edwar, Senin (18/2).

PETUGAS pemadaman berjibaku memadamkan api membakar hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis, Sabtu, 16 Februari 2019.

Edwar mengatakan petugas gabungan masih terus berupaya memadamkan api di sejumlah kecamatan, seperti Rupat, Bantan, dan Talang Muandau. "Saat ini sudah ada dua daerah yang menetapkan status siaga, yaitu Bengkalis dan Dumai," ujarnya.

BPBD Riau mencatat kebakaran terus meluas sepanjang 2019, yakni mencapai 841,71 hektare. "Luas lahan terbakar dari 1 Januari sejumlah lebih kurang 841,71 hektare," kata Edwar.

Menurut Edwar, luas wilayah yang terbakar meningkat hingga dua kali lipat dalam tiga hari terakhir. Pada Jumat (15/2), dia menyebut luas lahan yang terbakar sekitar 497 hektare. Kabupaten Bengkalis menjadi wilayah terparah yang mengalami kebakaran selama 2019, yaitu mencapai 626 hektare.

ASAP tebal akubat kebakaran hutan dan lahan di Kabuoaten Bengkalis, Sabtu, 16 Februari 2019.

Luas wilayah kebakaran di Kabupaten Bengkalis itu meningkat dari 322 hektare pada Jumat (15/2).

Selain kabupaten tersebut, wilayah lain yang mengalami kebakaran cukup parah yaitu Rokan Hilir dengan total luas mencapai 117 hektare; Dumai 43,5 hektare; Meranti 20,2 hektare; Siak 5 hektare; Pekanbaru 16,01 hektare; dan Kampar 14 hektare.