Dampak Kabut Asap: 2 Pesawat Dialihkan ke Batam, 2 Lainnya Putar Balik
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU- Empat pesawat (sebelumnya diberitakan tiga pesawat) mengalami kesulitan mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, akibat kabut asap tebal dan pekat mengepung kawasan tersebut, Minggu (22/9). Akibat peristiwa ini, keempat pesawat itu harus berputar-putar lebih dari satu jam lamanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Officer in Charge Bandara SSK II Pekanbaru, Benni Netra, pesawat Batik Air 6856 dan Lion Air JT 296 terpaksa mengalihkan penerbangan ke Hang Nadim, Batam. Sementara dua lainnya memilih return to base atau kembali ke bandara awal.
"Empat pesawat yang melakukan holding (berputar-putar di udara) divert (mengalihkan penerbangan)," kata Benni.
Pesawat Batik Air 6856 itu seharusnya mendarat pukul 07.35 WIB di Bandara SSK II Pekanbaru. Namun, pesawat yang mengudara sejak pukul 05.59 WIB itu tak dapat mendarat hingga pukul 10.00 WIB. Sementara, Citilink QG 936 dari Bandara Soekarno-Hatta dijadwalkan mendarat pukul 08.15 WIB, serta Malindo Air OD 362 dari Subang, Malaysia, dijadwalkan mendarat pukul 08.30 WIB.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) jarak pandang di Pekanbaru pagi itu hanya 500 meter. "Jika jarak pandang aman untuk mendaratkan pesawat adalah 800 meter," tambah Benni.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan di aplikasi Flight Radar, Batik Air puluhan kali berputar-putar di atas Bandara sebelum memutuskan mendarat di Hang Nadim, Batam. Hingga pukul 10.00 WIB, jarak pandang di landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru berkisar 500 meter.
Terbatasnya jarak pandang itu merupakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kini melanda sebagian wilayah Riau. BMKG menyatakan jarak pandang terbatas juga berlangsung di Pelalawan yang hanya berkisar 300 meter, Rengat Kabupaten Indragiri Hulu 500 meter, serta Kota Dumai satu kilometer.