Demokrat Riau Pasang Badan Jika SBY di Lengserkan dari Ketum Demokrat

Konten Media Partner
4 Juli 2019 7:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demokrat Riau Pasang Badan Jika SBY di Lengserkan dari Ketum Demokrat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Ketua DPD Partai Demokrat Riau, Asri Auzar menantang siapapun kader maupun pendiri partai yang mencoba-coba untuk melengserkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Partai berlambang Mercy tersebut.
ADVERTISEMENT
Asri menjelaskan, pemilik hak suara adalah DPC dan DPD sehingga "nyanyian" kelompok ingin lengserkan SBY tidak perlu dihiraukan dan ditanggapi lebih jauh lagi.
"Itu orang kurang pekerjaan, mereka senior kami kurang pekerjaan. Demokrat itu tak ada masalah, DPD Riau menganut dan patuh pada Ketua Umum," ujar Asri, Kamis, 4 Juli 2019.
Apa dilakukan kelompok ini, sambung Asri, sangat tidak beretika dan tidak mencerminkan politik santun seperti diajarkan selama ini oleh SBY.
"Kita di daerah biasa saja, tidak terpengaruh dengan itu, mereka tidak punya perasaan dan etika, boleh saja menyampaikan hal itu, tapi harus di dalam forum, sampai dengan sopan santun. Kalau begini tidak santun namanya," keluhnya.
Terlebih, saat ini SBY tengah berkabung usai ditinggal istri tercintanya Ani Yudhoyono sehingga jiwa mantan Presiden dua periode tersebut masih sangat rapuh.
ADVERTISEMENT
"Kami di DPD Riau menantang apa yang mereka lakukan tak sesuai dengan AD/ART Partai. Kami sangat solid, mereka itu hanya nyanyian saja, hanya segelintir saja, senior kami banyak yang baik, itu hanya segelintir saja," tutupnya.
Sebelumnya, pendiri Partai Demokrat, Hengky Luntungan, tergabung dalam Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat mendesak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat.
Desakan ini disampaikan Hengky lantaran SBY dinilai gagal memimpin Partai Demokrat selama periode kepemimpinannya. Dia menilai SBY justru membuat partai porak poranda.
"SBY gagal selama menjadi ketua umum dalam dua periode pemilu yaitu tahun 2014 dan 2019," kata Hengky saat konferensi pers di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT