Di Dalam Perut Buaya Muara, Kaki Wartoyo Ditemukan

Konten Media Partner
20 Juni 2019 7:25 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SEORANG warga memotong buaya muara yang memakan Wartoyo (37), warga Teluk Lanus, Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau, Rabu sore, 19 Juni 2019.
zoom-in-whitePerbesar
SEORANG warga memotong buaya muara yang memakan Wartoyo (37), warga Teluk Lanus, Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau, Rabu sore, 19 Juni 2019.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, SIAK - Potongan tubuh bagian kaki Wartoyo (37), warga Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak Sri Indrapura, Riau, ditemukan di dalam perut buaya muara sepanjang 5 meter, saat warga membelah tubuh binatang buas tersebut, Rabu, 20 Juni 2019.
ADVERTISEMENT
Wartoyo dikabarkan hilang sehari sebelumnya saat merakit kayu untuk dibuat pondok-pondok di ladang, tak jauh dari kanal. Kawannya, Mh, hanya menemukan celana, baju dan kayu sedang diikat, Selasa malam, pukul 22.30 WIB. Diduga dimakan buaya muara kerap menampakkan diri di sana.
Selang 24 jam kemudian, dugaan itu semakin kuat setelah ditemukan potongan tubuh manusia diduga bagian dari organ tubuh Wartoyo.
Potongan tubuh itu ditemukan bersamaan ditangkapnya seekor buaya muara berukuran raksasa, Rabu malam ini.
"Alhamdulillah, mau Maghrib, buaya sudah tertangkap. Sementara korban tubuhnya sudah hancur, sebagian di luar, dalam perut buaya tersebut juga masih ada," kata Camat Sungai Apit, Wahyudi, Rabu malam.
Ia mengatakan, buaya tersebut diketemukan tak jauh dari lokasi hilangnya korban. Buaya ditangkap setelah warga setempat melakukan pencarian panjang. Bahkan, dalam upaya pencarian itu mereka melibatkan "orang pintar".
WARGA dan Polisi menunjuk buaya muara pemangsa Wartoyo (37), warga Teluk Lanus, Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.
Hasilnya, seekor buaya ukuran besar dengan perut menggelembung ditangkap. Predator itu ditangkap tak jauh dari lokasi awal hilangnya korban.
ADVERTISEMENT
"Saat mau masuk Maghrib tadi ditangkap. Tubuh korban sudah hancur. Sebagian di luar (sungai), sebagian lagi dalam perut buaya," kata Wahyudi.
Sementara korban Wartoyo dipastikan tak bernyawa lagi meninggalkan seorang istri dan anak. Di dalam perut buaya terlihat bagian tubuh berupa lutut hingga ujung kaki.
"Iya perutnya dibelah, nanti sisa tubuh itu yang akan dikebumikan. Korban tubuhnya sudah hancur, sebagian di luar dan sebagian dalam perut Buaya," kata Camat Sungai Apit, Wahyudi, Rabu malam.
Setidaknya, dua hingga tiga orang membelah perut buaya muara menggunakan parang. Setelah itu tampak bagian tubuh dari lutut hingga ujung kaki dikeluarkan lalu dimasukkan ke karung.
BUAYA Muara telah mati diikat dan diarak warga usai memakan Wartoyo (37), warga Teluk Lanus, Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau, Rabu, 19 Juni 2019.
Ia mengatakan proses pencarian melibatkan unsur kepolisian, Basarnas dan seluruh lapisan masyarakat. Bahkan, pawang buaya dan orang pintar dari Lubuk Mudo, Sungai Pakning, Bengkalis, turut dilibatkan dalam proses pencariannya.
ADVERTISEMENT
Ia mengimbau warga agar lebih berhati-hati dalam menyebrang sungai. Pihaknya juga menyatakan agar bagi yang ingin bermain-main di sungai saat ini dilarang dulu.
Wahyudi berharap, masyarakat jangan takabur serta menjaga sopan santun ketika berada maupun melintas sungai dan rawa di Sungai Lakar tersebut.
Ia menuturkan, saat ini banyak pendatang baru di Teluk lanus, mungkin ada pantang larang dilanggar.
"Oleh karena itu kami berpesan kepada masyarakat terutama warga pendatang agar memahami adat istiadat Kampung Teluk Lanus. Berkomunikasi dulu dengan penghulu ataupun sesepuh kampung," ujarnya.
Humas Basarnas Pekanbaru, Kukuh Widodo dalam keterangannya mengatakan pihaknya menerima laporan korban terkaman biaya tersebut pada Rabu siang tadi.
Dalam laporannya, Ruslan Pengawas Kanal setempat mengatakan Wartoyo menghilang pada Selasa tadi malam sekitar pukul 22.30 WIB.
ADVERTISEMENT