Dua Hari Terakhir, Udara Kota Dumai, Riau, di Level Berbahaya

Konten Media Partner
16 Februari 2019 7:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PEMADAMAN kebakaran hutan dan lahan oleh aparat gabungan.
zoom-in-whitePerbesar
PEMADAMAN kebakaran hutan dan lahan oleh aparat gabungan.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, DUMAI - Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) melanda Kota Dumai, Provinsi Riau, dalam dua hari terakhir sempat menyentuh level berbahaya.
ADVERTISEMENT
Itu diketahui berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang terpasang di Kota Dumai.
Seharian, Kamis, 14 Februari 2019, Kota Dumai masih diselimuti asap. Bahkan, Kamis dinihari, berdasarkan data ISPU mencapai level 400 hingga 500. Demikian juga di hari Jumat, 15 Februari 2019.
"Ini artinya masuk level kategori berbahaya. kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, Afrilagan, dihubungi dari Pekanbaru.
Menjelang pagi, lanjutnya, kondisi udara di Dumai berlangsung membaik. Namun, hingga siang kondisi udara Dumai dalam kategori tidak sehat. Kondisi itu ditampilkan melalui alat ISPU milik Chevron yang berada pada angka 158.
"Kamis pagi itu 158 levelnya, artinya tidak sehat," ujarnya.
Untuk itu, kata Afrilagan, BPBD Dumai bersama Pemerintah Kota setempat telah mengeluarkan surat imbauan kepada masyarakat untuk menggunakan masker.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan masyarakat dapat memperoleh masker di Puskesmas terdekat. "Puskesmas secara swadaya menyediakan masker yang bisa digunakan masyarakat," tuturnya.
Dumai mulai terpantau diselimuti kabut asap sejak Rabu kemarin. Afrilagan mengatakan kabut asap disebabkan kebakaran lahan yang masih terjadi di Pulau Rupat, Bengkalis, selain beberapa titik di Kota Dumai sendiri..