Inilah Alasan Ayah Tarik Anaknya Sambil Menangis, Lalu Viral di Medsos

Konten Media Partner
20 Juli 2019 21:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RIZKI Romadiah, Calon mahasiswi UIN Suska Pekanbaru.
zoom-in-whitePerbesar
RIZKI Romadiah, Calon mahasiswi UIN Suska Pekanbaru.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Tangis M. Zuhri Pulungan pecah saat dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, tempat anaknya akan berkuliah tak menurunkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) menjadi lebih ringan, Rabu (17/7).
ADVERTISEMENT
Rizki Romadiah, anak perempuan Zuhri yang merupakan calon mahasiswi UIN Suska Riau, dikenai UKT V dengan biaya per semester sebesar Rp 4.140.000. Padahal, Zuhri hanya bekerja serabutan, dan upah yang didapatkan pun tak mampu digunakan untuk membayar uang kuliah anaknya.
Mengetahui permohonan untuk menurunkan UKT anaknya ditolak, Zuhri lantas menarik anaknya berjalan keluar gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UIN Suska, tempat berlangsungnya negosiasi Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa baru sambil menangis.
Kejadian itu diabadikan oleh Ulul Azmi, mahasiswa UIN Suska, dan viral di media sosial.
Perempuan asal Rokan Hulu ini mengatakan, ketika wawancara, ayahnya sudah memohon agar menurunkan UKT karena merasa tidak sebanding dengan penghasilannya.
"Ayah sudah memohon minta diturunkan UKT-nya, tapi saat itu pihak pewawancara tidak ada respons sedikit pun, langsung ayah berdiri dan menangis, lalu ayah mengajak saya pulang," cerita Rizki kepada SelasarRiau, Sabtu (20/7).
ADVERTISEMENT
Dalam video berdurasi 16 detik itu, terlihat Rizki dan Zuhri berjalan cepat melewati kerumunan calon mahasiswa lain yang juga sedang mengantre pembayaran uang kuliah bersama orang tuanya.
Sesudah kelur dari gedung PKM, Rizki ditemui sahabatnya-yang tak mau disebutkan identiasnya-dan menanyakan apa terjadi. Usai mendengar cerita dari ayah Rizki, sahabatnya langsung pergi menjumpai pewawancara kampus untuk meminta berkas UKT Rizki.
Diakui Rizki, ia memang sengaja meninggalkan berkas UKT karena merasa sudah putus harapan. Kemudian, sahabatnya menceritakan kejadian itu kepada seorang dosen Psikologi UIN Suska yang tak mau disebutkan identitasnya.
"Dosen tersebut meminta untuk memanggil saya sudah bersiap pulang ke Rohul, lalu kami berbicang. Dengan kondisi menangis saya melewati kerumunan orang banyak, dan dosen tersebut berusaha menguatkan saya agar tidak patah semangat dan tetap melanjutkan kuliah," jelas Rizki.
ADVERTISEMENT
Dosen itu lantas membiayai kuliah Rizki. Tak banyak kata terucap, Rizki langsung berterima kasih kepada sahabatnya dan dosen tersebut.
"Dosen tersebut mengembalikan berkas UKT kepada saya, tapi saya tidak berani meraih kertas UKT-nya, sahabat saya langsung meraih kertas tersebut, dan berterima kasih pada dosen itu," tuturnya.
Akhirnya berkat bantuan sang dosen, UKT semula dikelompokkan ke UKT V turun menjadi IV. Dari Rp 4.140.000 menjadi Rp 2.800.000 juta per semester.
"Jika pada saat itu tidak ada sahabat saya yang nekatnya menghampiri dosen pewawancara, mungkin memang betul saya tidak akan mengambil kertas UKT dan tidak melanjutkan lagi proses pendaftaran," tuturnya.
Diketahui Zuhri bekerja sebagai buruh serabutan, sedangkan istrinya membuka warung kopi di rumah. Rizki memiliki adik yang saat ini duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
ADVERTISEMENT
Rizki datang ke Pekanbaru bersama teman sekolahnya, Laila Musfidatul. Laila juga mendapatkan donatur, karena uang kuliah tidak sesuai dengan kemampuan keuangan keluarganya.