Dampak Abrasi: Setahun Ini, 40 Meter Lahan di Pulau Bengkalis Lenyap

Konten Media Partner
19 Juli 2019 0:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga di wilayah Dusun Tambak Rejo yang terkena abrasi, Kamis (18/7).
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga di wilayah Dusun Tambak Rejo yang terkena abrasi, Kamis (18/7).
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, BENGKALIS - Sepanjang tahun ini, sudah 40 meter lahan di Dusun Tambak Rejo hilang terkikis abrasi Selat Malaka. Dusun itu terletak di Desa Jangkang, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau, berseberangan dengan Malaysia.
ADVERTISEMENT
Awalnya, air laut tertahan dinding tanah gambut. Tapi dinding tersebut sudah ambruk dan kikisan abrasi telah menumbangkan pohon-pohon yang ditanam warga. "Bangkai" pohon terbengkalai pun terlihat kala Selasar Riau meliput wilayah itu pada Kamis (18/7).
Menurut Agustami (46), warga Tambak Rejo, wilayah yang terkikis abrasi itu dulunya merupakan lahan perkebunan masyarakat yang ditanami pohon kelapa dan karet. Dia khawatir abrasi mengikis hingga ke permukiman warga yang tak jauh dari pesisir.
"Tidak sampai setahun, hampir 40 meter tanah ini terkikis dan ambruk. Kalau dibiarkan, memang benar lima tahun kemudian Bengkalis bisa hanyut," kata Agustami yang sehari-harinya bertani itu.
Kekhawatiran Agustami bukan tanpa alasan. Profesor Koichi Yamamoto, Guru Besar Universitas Yamaguchi Jepang, pernah meneliti pesisir Pulau Bengkalis selama enam tahun dan menyebut laju abrasi hingga 40 meter per tahun akan mengakibatkan Pulau Bengkalis tenggelam.
ADVERTISEMENT
Yamamoto yang merupakan ahli environmental engineering and sediment transport itu menilai abrasi diperparah kanal-kanal air yang dibuat untuk menyokong perkebunan di sekitarnya.
"Kanal-kanal mengiris kubah gambut dan mengoyak keutuhan lahan gambut. Akibatnya, ketika hujan deras turun, bongkahan-bongkahan gambut longsor dan terburai ke arah laut," ujar Yamamoto dalam sebuah diskusi.
Bupati Bengkalis, Amril Mukminin, mengatakan penanggulangan abrasi selama 10 tahun ini sudah menghabiskan lebih dari Rp 300 miliar. "Tapi dampaknya memang belum signifikan," kata Amril, Kamis (20/6).
Amril mengakui dataran Pulau Bengkalis sudah berkurang. "Mohon maaf, wilayah Jiran, tetangga (Malaysia), makin luas, kita makin sempit," katanya.