Pengurus LAM Riau Mengaku Tak Ada Rapat soal Jokowi Diberi Gelar Adat

Konten Media Partner
5 Desember 2018 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengurus LAM Riau Mengaku Tak Ada Rapat soal Jokowi Diberi Gelar Adat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Anggota Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu (MKA LAM) Riau, Hj Azlaini Agus, mengaku heran dan terkejut saat mengetahui institusi penjaga marwah Melayu memberikan gelar adat kepada Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan tak ada pembicaraan bahkan tak diundang rapat untuk membahas pemberian gelar adat kepada kepala negara. Azlaini menjelaskan, sudah ada pakemnya, aturannya, kepada siapa gelar adat diberikan, termasuk apa alasan dan tata caranya.
"Saya sampai hari ini secara sah adalah anggota MKA LAM Riau, tapi entah apa sebabnya, saya tidak dilibatkan (memutuskan pemberian gelar adat ke Jokowi), bahkan sudah hampir 3 bulan, saya tidak pernah lagi diundang/diberitahu untuk hadir dalam rapat-rapat MKA setiap hari Rabu," kata Azlaini Agus kepada Selasarriau.com, Rabu (5/12).
Azlaini merasa, LAM Riau sekarang ini tidak lagi menjadi 'Rumah Rakyat' seperti pernah disampaikan oleh almarhum Datuk Seri Tenas Effendy dulu, dan berulang kali dikatakan oleh Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) Datuk Seri Al Azhar.
ADVERTISEMENT
"LAM Riau sekarang sudah menjadi milik segelintir orang-orang yang perlu berlindung, mendapat kekebalan dari jeratan hukum. Saya melihat LAM Riau saat ini hanya tempat segelintir orang mencari keuntungan pribadi dengan berdalih kepentingan masyarakat," ujar perempuan yang sempat dijuluki Singa Riau ini.
Mantan Menteri Dalam negeri (Mendagri) Syarwan Hamid, yang pernah menerima gelar adat dari Riau dengan nama Datuk Lela Setia Negara, mengatakan akan mengembalikan gelar adat yang pernah diterimanya jika lembaga tersebut tetap memberikan gelar pada Jokowi.
"Saya dan beberapa tokoh lainnya keberatan dengan pemberian gelar dalam kurun waktu ini, kami akan mempertimbangkan untuk mengembalikan gelar yang diperoleh jika LAM memaksakan kehendaknya," kata mantan Kasispolo ABRI 1996-1997 kepada Selasarriau.com.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, beberapa pengurus LAM Riau dipimpin Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA), Al Azhar, dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH), Syahril Abubakar, menjumpai Jokowi di Istana Negara pada Selasa, 4 Desember 2018. LAM Riau direncanakan akan memberikan gelar adat dengan nama Datuk Seri Setia Amanah kepada Presiden Joko Widodo Sabtu, 15 Desember 2018 mendatang.