Kala Tanaman Kakao Atasi Kesulitan Dana saat Replanting Sawit

Konten Media Partner
7 Maret 2019 20:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PETANI kakao dengan tanaman kakao sudah siap dipanen di Desa Pelambaian, Tapung, Kampar, Riau. (Foto: Dara Fitria)
zoom-in-whitePerbesar
PETANI kakao dengan tanaman kakao sudah siap dipanen di Desa Pelambaian, Tapung, Kampar, Riau. (Foto: Dara Fitria)
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, KAMPAR - Awalnya, mereka adalah petani kelapa sawit dengan berhektare-hektare kebun yang mereka miliki.
ADVERTISEMENT
Namun kemudian, muncul ketakutan saat dilakukan peremajaan tanaman kelapa sawit (Replanting), dari tanaman sudah tua, sepatutnya dipotong dengan tanaman lebih muda, dari mana dana mereka peroleh tersebut. Timbul ide untuk menanam tanaman kakao (cokelat)
"Kami sudah memulainya dari tahun 2015, memilih kakao menjadi produk unggulan desa. Tujuannya, ketika replanting, kami sudah sedia payung sebelum hujan," tutur Kepala Desa Pelambaian, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Supriyono, kepada SELASAR RIAU, akhir pekan lalu, Sabtu, 2 Maret 2019.
Akhirnya, para petani kelapa sawit itu kemudian membentuk Prijata. Ini singkatan dari Prima Jaya Tapung, kelompok tani di Desa Pelambaian.
PETUGAS Chevron saat memberikan penyuluhan kepada petani kakao. (Foto: Dara Fitria)
Desa tersebut, kurun waktu tak lebih empat tahun, kini menjadi Pusat Pembibitan Kakao Varietas Unggul di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
ADVERTISEMENT
Anggota Prijata ini, merupakan petani sawit di desanya. Peremajaan kebun (replanting) merupakan hal paling mereka khawatirkan.
Bukan tanpa sebab, karena pohon kelapa sawit telah berusia 20-25 tahun tidak lagi produktif, hasilnya semakin menurun setiap bulannya.
Menghadapi replanting inilah, mendorong Kelompok Tani Prijata memiliki kebun yang lain sebagai ganti kebunnya untuk diremajakan.
Sehingga para petani sawit mempunyai tabungan, pekerjaan dan pendapatan lain. Prijata sepakat mengembangkan pembibitan kakao. Dimulai dengan memanfaatkan area di belakang rumah dengan luas kira-kira setengah hektare.
BIBIT tanaman kakao yang siap ditanam. (Foto: Dara Fitria)
Terbukti, didampingi Chevron Pasifik Indonesia (CPI) sejak 2016, Prijata kini sukses mengembangkan pembibitan kakao.
"Saat ini kami sudah punya desa binaan, Tapung Hilir, Tapung Hulu dan Bangkinang Seberang," kata Supriyono.
ADVERTISEMENT
Dengan kekompakan dan keyakinan juga, Prijata kini tak lagi gamang menghadapi peremajaan kebun pada tahun 2021 mendatang.
"Kehadiran perusahaan Chevron kami rasakan manfaatnya. Kami berharap, pendampingan yang diberikan Chevron dalam pengembangan pembibitan kakao ini dapat terus berkelanjutan," ungkap Suparjo, Pengawas Kelompok Tani Prijata menambahkan.
Bentuk kesungguhan Prijata dalam mengembangkan pembibitan kakao sebagai produk unggulan desanya, dibuktikan juga dengan solidnya tim Prijata membagi tugas kepada masing-masing anggota.
Terdapat Divisi Pelatihan, Divisi Produksi, Divisi Pembibitan, Divisi Hama dan Penyakit dan Divisi Pemasaran dalam menjalankan pembibitan kakao sebagai produk unggul Desa Pelambaian.
Chevron hadir sebagai sahabat, dengan mengirimkan tenaga ahli ke tengah-tengah petani Desai Pelambaian.
Tenaga ahli yang disiapkan Chevron inilah memberikan pendampingan kepada para petani kakao, bagaimana pembibitan kakao dapat berkembang hingga berhasil pesat saat ini.
KEPALA Desa Pelambaian, Tapung, Kabupaten Kampar, Supriyanto. (Foto: Dara Fitria)
"Awal mulanya kami hanya otodidak, sejak didampingi tenaga ahli dari Chevron, kami dibina. Alhamdulillah luar biasa hasilnya," jelas Supriyanto.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Supriyanto, butuh keuletan serta kerja keras untuk membuat warga yakin agar produk kakao ini dapat menjadi alternatif di samping tanaman sawit.
Saat ini, Prijata sudah beranggotakan 30 orang petani. Perlahan, tanaman kakao ini sangat menjanjikan. Sehingga ada sebagian kebun sawit warga yang sudah diganti dengan tanaman kako.
Ibarat kata pepatah, sedia payung sebelum hujan, inilah yang dilakukan masyarakat Desa Pelambaian dalam menghadapi replanting.