Kebakaran Lahan di Riau Semakin Meluas, BNPB: Tidak Sampai Malaysia

Konten Media Partner
10 Agustus 2019 21:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PETUGAS BNPB memadamkan api di lahan gambut yang ditanam kelapa sawit, Desa Pasiran, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
zoom-in-whitePerbesar
PETUGAS BNPB memadamkan api di lahan gambut yang ditanam kelapa sawit, Desa Pasiran, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebaran asap di Provinsi Riau terus meluas. Kualitas udara di Bumi Melayu itu pun terus memburuk akibat diselimuti asap dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
ADVERTISEMENT
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas (Kapusdatin dan Humas) BNPB, Agus Wibowo, dalam keterangan pers diterima Selasar Riau, Sabtu (10/8), mengatakan bahwa kualitas udara di Kota Pekanbaru menurun dengan status 'Kurang Sehat'.
"Kualitas udara di Kota Pekanbaru menurun pada tingkat 'Kurang Sehat' konsentrasi PM10 173," katanya.
Meski begitu, Agus Wibowo memastikan tidak akan terjadi transboundary hase atau ekspor asap ke negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
Selain Riau, tutur Agus, BNPB juga merilis kondisi mengkhawatirkan turut terjadi di Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Akan tetapi, kondisi kualitas udara di Pulau Borneo itu tidaklah separah di Riau.
Sementara itu, hotspot atau titik panas yang terdeteksi di Riau per hari ini, Sabtu (10/8), mencapai 126 titik. Selanjutnya, di Jambi ada 4 titik, Sumatera Selatan 13 titik, Kalimantan Barat 533 titik, Kalimantan Tengah 159 titik, dan Kalimantan Selatan 13 titik.
ADVERTISEMENT
Menanggapi semakin memburuknya kualitas udara di Pekanbaru, Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan Riau, Yohannes, mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah.
Selain itu, untuk salat Idul Adha akan diselenggarakan esok hari, Minggu (11/8), ia mengimbau agar masyarakat tidak melaksanakannya di lapangan, melainkan di dalam masjid saja.
"Dengan kondisi sekarang ini, imbauan kita agar salat Id dilaksanakan di dalam masjid," katanya.