Kesaksian Terikini Anak Riau Usai Teroris Beraksi di Selandia Baru

Konten Media Partner
16 Maret 2019 9:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KARANGAN bunga pertanda belasungkawa ditempelkan di pagar usai kejadian berondongan peluru saat umat Islam sedang Salat Jumat, 15 Maret 2019, di  Christchurch, Selandia Baru.
zoom-in-whitePerbesar
KARANGAN bunga pertanda belasungkawa ditempelkan di pagar usai kejadian berondongan peluru saat umat Islam sedang Salat Jumat, 15 Maret 2019, di Christchurch, Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, SELANDIA BARU - Penembakan secara biadab dilakukan teroris saat umat Islam sedang melaksanakan Salat Jumat, Brenton Tarrant, di Christchurch, Selandia Baru, dikutuk seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Warga Riau yang kini sedang menyelesaikan studi S3 Ilmu Politik di PhD Student Political Science, Victoria University of Wellington, Ronny Basista, mengatakan, usai penembakan di dua mesjid, kini kondisinya sudah mulai membaik. Walau sudah mulai terkendali, Sabtu, 16 Maret 2019, namun kewaspadaan tetap dilakukan.
"Kondisi saya dan keluarga di Wellington, Alhamdulillah baik, namun tetap waspada" ungkap Ronny Basista, kepada SELASAR RIAU.
Pascapenembakan kemarin tersebut, masjid-masjid untuk sementara waktu ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.
Bagi Ronny, Selandia Baru tetaplah negara yang cantik dan sangat aman.
DOA dan ucapan belasungkawa terhadap korban berondongan tembakan dilakukan teroris saat umat Islam sedang menunaikan ibadah Salat Jumat.
"New Zealand tetap negeri cantik dan sangat aman bagi saya. Mudah-mudahan ini yang terakhir. Karena pada dasarnya warga New Zealand sangat ramah dan tidak rasis," ujar Ronny Basista staf FHISIP Universitas Terbuka ini.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Facebook dan Instagram menghapus akun Brenton Tarrant, pelaku penembakan di Christchurch. Penghapusan akun dilakukan platform setelah mendapatkan peringatan dari kepolisian setempat.
RONNY Basista (kiri) saat bersama politisi OPartai Hanura, Akbar Faisal.
Seorang pelaku penembakan teridentifikasi bernama Brenton Tarrant (28 tahun) menyiarkan aksi sadisnya lewat fitur live streaming di Facebook, memanfaatkan kamera aksi Go-Pro yang dipasang di kepalanya.
DOA dan ucapan belasungkawa terhadap korban berondongan tembakan dilakukan teroris saat umat Islam sedang menunaikan ibadah Salat Jumat.
Facebook mengumumkan penghapusan akun dan video tersebut lewat akun Facebook Newsroom di Twitter.
"Polisi memberi peringatan kepada kami atas video di Facebook sesaat setelah siaran langsung itu dibuat dan kami segera menghapus akun pelaku di Facebook dan Instagram," tulis cuitan tersebut.