Kisah Genggaman Terakhir Suami Jelang Istri Terseret Banjir

Konten Media Partner
18 Juni 2019 17:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
JENAZAH Yeni Riski Purwanti (27) saat dievakuasi warga, Basarnas dan Polisi usai ditemukan dengan kondisi meninggal dunia terseret derasnya arus banjir, Selasa, 18 Juni 2019.
zoom-in-whitePerbesar
JENAZAH Yeni Riski Purwanti (27) saat dievakuasi warga, Basarnas dan Polisi usai ditemukan dengan kondisi meninggal dunia terseret derasnya arus banjir, Selasa, 18 Juni 2019.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Genggaman tangan sebagai upaya menarik sang istri, Yeni Riski Purwati (27 tahun), agar tak terbawa arus air banjir, ternyata tak bisa membantu menyelematkan nyawanya.
ADVERTISEMENT
Sang suami, Anto (30), kemudian berteriak minta tolong ke warga saat istrinya terlepas dari genggaman tangannya. Ia dan istrinya jatuh usai tergelincir akibat hantaman derasnya arus air di Jalan
Yeni Riski Purwati, perempuan berusia 27 tahun itu meregang nyawa, Selasa pagi, 18 Juni 2019. Ia terseret derasnya arus kanal akibat banjir melanda sejumlah titik di Kota Pekanbaru, Riau.
Kematian Yeni menimbulkan duka mendalam bagi Anto (30). Pasalnya, mereka baru saja menikah beberapa waktu lalu.
"Korban merupakan pengantin baru,” kata Kepala Kantor Basarnas Pekanbaru, Amiruddin di Pekanbaru.
Informasi diperoleh SELASAR RIAU, perempuan malang itu bernama Yeni Riski Purwati, berumur 27 tahun, warga Jalan Suka Karya, Kualu, Panam, Kecamatan Tampan.
ADVERTISEMENT
Insiden memilukan itu terjadi pada pukul 04.45 WIB, saat korban bersama suaminya, Anto, hendak berangkat ke Bandara Sultan Syarif Kasim (SKK) II Pekanbaru.
Yeni hendak melepas kepergian suaminya yang bekerja di Sampit, Kalimantan Tengah (Kalteng). Namun ternyata, suaminya justru yang harus melepas kepergian istri tercintanya. Untuk selamanya.
Korban Yeni ditemukan beberapa jam setelah sempat dinyatakan hilang. Korban ditemukan tim gabungan Basarnas dan Kepolisian serta warga. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Suami korban, Anto sangat berduka dengan kejadian yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya itu. Anto, saat dihubungi, masih berduka. Ia membenarkan istrinya jadi korban hanyut saat mengantarkannya ke Bandara.
"Iya Pak. Saya lagi berkabung. Istri saya sudah ditemukan," kata Anto.
ADVERTISEMENT
Keduanya melewati jalan pintas dan terbebas dari banjir. Selama ini, hujan sedikit saja, jalan-jalan di Kawasan Panam, Tampan, selalu banjir, bahkan hingga merendam rumah warga.
Dipilihlah Jalan Lobak menuju Bandara SSK II Pekanbaru. Saat melewati jalan tersebut, korban Yeni Riski Purwanti mengatakan ke suaminya, untuk jalan kaki melewati jalan yang banjir tersebut.
Saat melintas itulah, korban tergelincir dan terbawa arus. Suaminya berusaha mengejar dan menyelamatkan sang istri yanhg hanyut tersebut. Namun, usaha itu tak berhasil.
Korban sudah ditemukan oleh Basarnas dibantu warga di parit berarus deras, Selasa pagi.
Humas Basarnas Pekanbaru, Kukuh Widodo mengatakan korban Yeni merupakan warga kabupaten Rokan Hulu, Riau. Saat ini, korban masih berada di Puskesmas terdekat dan akan segera di makamkan di kampung halaman Kecamatan Tandun, Rokan Hulu.
ADVERTISEMENT
"Korban berasal dari Dusun Sungai Bungo, Desa Dayo, Kecamatan Tandun, Rokan Hulu," ujarnya.