Kisah Jenazah Dibawa Pakai Sepeda Motor karena Jalan di Riau Rusak

Konten Media Partner
17 Mei 2019 11:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah Jojok (45) dibawa menggunakan sepeda motor menuju rumahnya di Desa Alim, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, Kamis, 16 Mei 2019. (Foto: Facebook/OM Dory)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Jojok (45) dibawa menggunakan sepeda motor menuju rumahnya di Desa Alim, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, Kamis, 16 Mei 2019. (Foto: Facebook/OM Dory)
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, RENGAT - Warga Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, gempar dengan foto jenazah yang dibawa dengan cara ditali di atas sepeda motor. Foto tersebut diunggah oleh Mukhsal Amindra di laman Facebook-nya, Kamis, 16 Mei 2019, pukul 13.26 WIB. Tak lama kemudian, ia membagikannya di grup Inhu Realitas, pukul 13.42 WIB.
ADVERTISEMENT
"Inalillahi wainna ilaihi roj'iun, seorang warga HPH meninggal dunia, baru pulang dari rumah sakit terkendala masalah kendaraan dan faktor jalan yang rusak. Jadi jenazah diangkat/dinaikan dengan menggunakan sepeda motor dan dinaikan di atas keranjang. Semoga aman sampai tujuan dan arwahnya diterima di sisi Allah SWT, amin." tulis Mukhsal Amindra.
Foto tersebut, seperti penelusuran Selasar Riau, diambil di Desa Alim, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Inhu, Riau.
Jenazah Jojok (45). (Foto: Facebook/OM Dory)
Warga Desa Alim, Tugiono, mengatakan jenazah yang dibawa menggunakan sepeda motor tersebut adalah jenazah Jojok (42). Almarhum tinggal di Dusun Dua Alim.
"Almarhum diketahui dari Pulau Jawa, di sini tak punya keluarga, tapi ikut sama orang Batak sambil membangun kebun sendiri," kata Tugiono, Jumat (17/5).
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, beberapa hari lalu almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat. Namun sakit parah merenggut nyawanya. Lokasi tempat tinggal Jojok berjarak 22 kilometer dari pusat desa, Desa Alim.
Dari RSUD Indrasari Rengat di Pematang Reba, jenazah almarhum dibawa menggunakan ambulans ke Desa Alim.
Namun, untuk masuk ke Dusun Dua, Desa Alim, jalan rusak parah sehingga tak bisa dilalui mobil ambulans. Jenazah mesti dibawa menggunakan sepeda motor. Apalagi, kini hujan sering turun mengakibatkan jalan tanah menjadi liat, licin dan susah untuk dilalui.
Jenazah Jojok (45) saat diletakkan di atas tikar. (Foto: Facebook/OM Dory)
"Jalannya rusak parah, tanah kuning. Tanahnya lengket kalau hujan," kata Tugiono.
Terpaksa jenazah Jojok diturunkan dan diangkut dengan menggunakan sepeda motor menuju pemakaman berada tak jauh dari tempat tinggalnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Tugiono, lokasi dusun dua tersebut merupakan lokasi perkebunan. "Di sana ada lima RT, namun rumah warga saling berjauhan," kata Tugiono.
Sementara pusat kesehatan terdekat berupa Puskesman Pembantu bejarak enam kilometer dari dusun dua, tepatnya di kilometer 38. Oleh karena itu, warga setempat kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Warga Gotong-royong
Usai diturunkan dari mobil ambulans, jenazah Jojok kemudian diletakkan di bawah pohon kelapa sawit beralaskan tikar, diberi bantal dan diselimuti kain panjang.
Jenazah Jojok (45) saat dinaikkan ke atas motor. (Foto: Facebook/OM Dory)
Warga kemudian mempersiapkan upaya untuk menyelenggarakan jenazah. Mulai dari menggergaji papan dan kayu untuk menopang jenazah di atas keranjang rotan.
Sebelum diletakkan di atas keranjang rotan biasanya membawa barang-barang pasar ataupun Tandan Buah Segar (TBS), warga membungkus mayat dengan tikar dan alas kasur.
ADVERTISEMENT
Kayu dan gergaji tersebut kemudian diikat di atas keranjang rotan, sebelum mayat diletakkan di atasnya.