Plastik Jadi Penyumbang Terbanyak Sampah di Pekanbaru

Konten Media Partner
21 Februari 2019 10:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SAMPAH plastik berserakan di jalanan.
zoom-in-whitePerbesar
SAMPAH plastik berserakan di jalanan.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM) Wilayah Riau melihat langkah dalam melakukan pengolahan sampah di Kota Pekanbaru belum optimal.
ADVERTISEMENT
Seperti penerapan pengolahan sampah dengan sistem kumpul, angkut, buang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar, Rumbai, telah lama dilakukan pemerintah kota.
"Kalau kondisi saat ini masih melakukan kumpul, angkut, buang jadi mengkhawatirkan sekali. Seberapa besar pun TPA yang ada tetap akan penuh juga,"sebut Sekretaris FKKM Wilayah Riau, Miswadi, Kamis, 21 Februari 2019.
Terutama sampah plastik sulit terurai. Seperti kantong plastik, sedotan, pembungkus makanan dan lainnya. Akibat sistem seperti ini, masyarakatnya menjadi malas. Tidak mendapatkan pendidikan mengenai tata cara pengolahan sampah.
"Masyarakat saat ini banyak bergantung pada Pemerintahnya. Karena metode kumpul, angkut, buang tadi. Sementara tempat dimana sampah tersebut tidak tertata. Sampah dikumpulkan sembarangan saja. Ada yang buang di tepi jalan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Di lain kesempatan, Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) Riau mengharapkan adanya kesadaran dari masing-masing individu. Meskipun dalam penerapan, Pemkonya sendiri belum memiliki solusi yang optimal soal penangan sampah di wilayahnya.
"Untuk sampah paling berkontribusi paling besar itu ya memang sampah plastik. Kita melihatnya paling banyak dihasilkan dari gaya hidup. Belanja gak biasa bawa goody bag sendiri. Kalau haus gak terbiasa bawa bekal air minum. Itu hal kecil yang berpengaruh sangat besar terhadap produksi sampah. Kita melihatnya seperti itu. Mulai dengan diri sendiri,"sebut staf advokasi, kampanye WALHI Riau, Devi.
" Nah, kalau untuk aksi kita sudah pernah melakukan sosialisasi. Mengisi untuk SD di tahun 2017-2018. Di 2018 pernah di SMA 7 bersamaan dengan hari anti korupsi. Seperti membiasakan malu kepada dari diri sendiri untuk tidak membuang sampah sembarangan. Seperti itu saja sih,"singkatnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Komunitas Sahabat Sungai Pekanbaru menyikapi masalah sampah ini dengan menggelar aksi bersih sungai untuk yang ke-empat kalinya. Mereka melakukannya di Sungai Senapelan Kelurahan Kampung Bandar Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru.
"Aksi bersih ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari peduli sampah nasional yang diperingati setiap tanggal 21 Februari,"sebut koordinator aksi, Annesa, yang juga merupakan juara dua Duta Lingkungan Pekanbaru 2018.