Polisi Dalami Kasus Penonton Tewas Terseret Motor Pebalap di Bengkalis

Konten Media Partner
17 Juli 2019 21:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah M. Sukur, mahasiswa semester VII Politeknik Negeri Bengkalis saat dibawa ke pemakaman, Senin (15/7).
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah M. Sukur, mahasiswa semester VII Politeknik Negeri Bengkalis saat dibawa ke pemakaman, Senin (15/7).
ADVERTISEMENT
Laporan: ANDRIAS
SELASAR RIAU, BENGKALIS - Polda Bengkalis tengah mendalami kasus kecelakaan maut yang menewaskan M. Sukur bin Abdul (20), mahasiswa semester VII Politeknik Negeri Bengkalis, Minggu (14/7). Sukur tewas terseret motor pebalap yang tengah mengikuti Kejurda Riau Road Race 2019 di Bengkalis.
ADVERTISEMENT
"Saat ini dalam penyelidikan kepolisian dan kita masih mendalami permasalahan ini," kata Kasat Reskrim Polres Bengkalis, AKP Andrie Setiawan, kepada SELASAR RIAU, Rabu (17/7).
Insiden tersebut bermula ketika pebalap asal Medan, Firman Farera, bersenggolan saat adu kencang dengan pebalap lainnya.
Motor yang dikendarai Firman kehilangan kesimbangan dan kendali. Ia pun jatuh bersamaan dengan motornya. Sayangnya, motor balap yang sedang melaju tersebut jatuh ke luar trek balap dan mengarah penonton. Saat itu, motor keluar lintasan dan menyeret korban hingga puluhan meter menerobos pagar besi Kantor Dinas Kominfotik Bengkalis.
Seperti diketahui, trek balap hanya dibatasi terpal dan kayu saja, jauh dari keselamatan pebalap dan penonton. Korban pun langsung dilarikan dan sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis. Namun, ia tidak tertolong hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 1.00 WIB, Senin (15/7).
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim, Andrie Setiawan, menampik telah memulai penyelidikan atas insiden yang menelan korban jiwa tersebut. "Korban tidak melapor. Kita masih mendalami permasalahan ini," katanya.
Sebelumnya, Ketua IMI Bengkalis, Windi Tresna, didampingi penanggung jawab kegiatan, serta pengurus KONI Kabupaten Bengkalis, Chairul Afrizal, mengatakan peristiwa tersebut adalah musibah yang tidak dapat diprediksikan.
"Panitia dan IMI serta KONI mengucapkan belasungkawa dan kami pun telah mendatangi serta menemui langsung orang tua korban di rumah duka. Kami akan bertanggung jawab atas peristiwa ini," ujar Windi.
Saat ditanya terkait upaya keluarga korban melanjutkan dan membawa perkara tersebut ke jalur hukum, Ketua IMI Bengkalis pun enggan berkomentar.
"Kita sudah melakukan upaya kekeluargaan kepada orang tua korban. Intinya, keluarga legawa. Namun jika ada pihak kurang berkenan melanjutkan ke jalur hukum, itu hak mereka. Kami (KONI) akan tetap memberikan perlindungan kepada IMI yang memang di bawah naungan kita," kata pengurus KONI yang kerap disapa Iwan, saat didampingi Budiman.
ADVERTISEMENT