Ratusan Titik Api di Riau, Namun Asap Belum ke Malaysia

Konten Media Partner
8 September 2019 20:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KABUT asap menyelimuti Kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.
zoom-in-whitePerbesar
KABUT asap menyelimuti Kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo mengatakan, titik api akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau, Minggu, 8 September 2019, mencapai 201 titik.
ADVERTISEMENT
Dampaknya, sejak pagi hingga sore hari, sinar matahari tak bisa langsung ke bumi, terhalang kabut asap. Namun demikian, Agus Wibowo mengatakan, kabut asap belum sampai ke negeri Jiran, Semenanjung Malaysia dan Singapura.
"Data BMKG pukul 10.00 WIB terdeteksi ada transboundary haze, sedangkan pukul 11.00 hingga 14.00 WIB tidak terdeteksi lagi. Sedangkan di wilayah Singapura dan Semenanjung Malaysia tidak terdeteksi asap lintas batas atau transboundary haze dari Sumatera," jelas Agus Wibowo.
BNPB dan Pemerintah Daerah, tuturnya, masih bekerja keras untuk memadamkan karhutla yang masih terjadi di beberapa tempat di Indonesia.
"Untuk 6 Provinsi prioritas BNPB menerjunkan 9.072 personil untuk patroli, sosialisasi, dan pemadaman darat, juga dikerahkan 37 pesawat untuk water bombing dan patroli. Di Provinsi Riau dikerahkan juga pesawat untuk operasi teknologi modifikasi cuaca hujan buatan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Keenam provinsi priortitas BNPB itu antara lain, Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng dan Kalsel.
Ia mengatakan, pantauan titik api kategori sedang dan tinggi, Sabtu, 7 September 2019 pukul 07.00 WIB di 6 provinsi prioritas adalah Riau 201 titik, Jambi 84 titik, Sumatera Selatan 126 titik, Kalimantan Barat 660 titik, Kalimantan Tengah 482 titik dan Kalimantan Selatan 46 titik.
Sedangkan pantauan hotspot oleh LAPAN, Minggu, 8 September 2019, pukul 07.00 WIB, di Provinsi Riau 85 titik, Jambi 127 titik, Sumatera Selatan 52 titik, Kalimantan Barat 782 titik, Kalimantan Tengah 544 titik dan Kalimantan Selatan 66 titik.