Ribuan Perantau Tionghoa asal Bagan Meriahkan Ritual Bakar Tongkang

Konten Media Partner
19 Juni 2019 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ritual Bakar Tongkang yang dilakukan warga Tionghoa Bagansiapiapi, Rokan Hilir, guna memperingati leluhur mereka saat pertama kali menjajakan kaki di negeri Seribu Kubah, Rabu, (19/6).
zoom-in-whitePerbesar
Ritual Bakar Tongkang yang dilakukan warga Tionghoa Bagansiapiapi, Rokan Hilir, guna memperingati leluhur mereka saat pertama kali menjajakan kaki di negeri Seribu Kubah, Rabu, (19/6).
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, BAGANSIAPIAPI - Sebanyak 76 ribu lebih warga Tionghoa asal Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, pulang kampung untuk mengikuti pelaksanaan Ritual Bakar Tongkang. Para perantau asli Bagan tersebut datang dari Singapura, Australia, DKI Jakarta, Surabaya, Semarang, Pekanbaru, dan Medan.
ADVERTISEMENT
"Para perantau yang datang, menginap di hotel, wisma, klenteng dan mess yayasan," kata Ketua Panitia Pelaksana Ritual Bakar Tongkang, Randy Gunawan, kepada wartawan di mess Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hilir, Rabu, (19/6).
Replika Tongkang yang digunakan dalam Ritual Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Rabu (19/6).
Randy, ketua yayasan Budi Marga (yayasan marga Tionghoa), menjelaskan ada 15 hotel dan puluhan mess digunakan untuk penginapan. Sebanyak 100 lebih kelenteng juga diikutsertakan pada acara puncak Ritual Bakar Tongkang kali ini.
"Bila ada tamu-tamu kita yang datang, tapi tak kebagian hotel atau tak ada rumah keluarga, panitia telah menyiapkan penginapan di mess kelenteng," ujarnya lagi.
Biaya Ritual Bakar Tongkang kali ini mencapai Rp 600 juta. Randy menuturkan jumlah ini hanya untuk pembiayaan ritual saja, seperti membeli peralatan replika tongkang, peralatan sembahyang, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
"Untuk pelaksanaan ritual sembah, tidak ada bantuan sama sekali dari pemerintah daerah. Pemerintah hanya membantu pada kegiatan festival dan beberapa bantuan fasilitas lainnya," imbuhnya.
"Intinya kita tetap berkoordinasi dengan Gubernur Riau dan Bupati Rokan Hilir, agar kegiatan ini berjalan sukses dan mengajak warga Tionghoa Bagansiapiapi yang di perantauan untuk membangun Kabupaten Rokan Hilir," kata Randy.
Proses Ritual Bakar Tongkang dimulai sejak pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB di halaman Kelenteng Ing Hok Kiong, yang merupakan kelenteng tertua di Kota Bagansiapiapi.
Situasi Ritual Bakar Tongkang dilakukan warga Tionghoa Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Rabu (19/6).
Dari kelenteng tersebut para peserta Ritual Bakar Tongkang bergotong royong dan bahu-membahu secara bergantian mengeluarkan replika tongkang yang sudah disiapkan sejak beberapa bulan lalu.
Replika Tongkang itu digotong secara bergantian, diikuti oleh peserta ritual dan pengunjung yang hadir. Melintasi jalan yang menjadi rute arak-arakan Bakar Tongkang. Dimulai dari Jalan Kelenteng, selanjutnya melewati Jalan Perniagaan hingga sampai di lokasi Ritual Bakar Tongkang dilaksanakan, guna menunggu jatuhnya arah tongkang.
ADVERTISEMENT
Ritual Bakar Tongkang ini juga berhasil menarik perhatian wisatawan yang datang menyaksikan event wisata saban tahun tersebut.