Sebait Pantun Jadi Penutup Pidato Kebangsaan Prabowo di Tanah Melayu

Konten Media Partner
13 Maret 2019 21:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CALON Presiden Prabowo Subianto salam dua jari usai Pidato Kebangsaan di Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Rabu, 13 Maret 2019,.
zoom-in-whitePerbesar
CALON Presiden Prabowo Subianto salam dua jari usai Pidato Kebangsaan di Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Rabu, 13 Maret 2019,.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Sebait pantun di tanah Melayu Riau, Bumi Lancang Kuning, menjadi penutup Pidato Kebangsaan Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto, di depan ribuan pendukungnya, Rabu, 13 Maret 2019, di Gelanggang Remaja, Pekanbaru.
ADVERTISEMENT
Inilah bait pantun Prabowo Subianto yang dibacakan Prabowo Subianto:
"Bukan kacang sembarang kacang
Kacang dibawa dari mengkirau
Bukan datang sembarang datang
Prabowo datang karena cinta dengan rakyat Riau."
Prabowo merasa tersanjung dengan penyambutan yang sangat antusias masyarakat Riau hingga gelanggang remaja yang berkapasitas 3.200 orang itu tumpah ruah.
"Terima kaaih kehormatan hari ini saya diberi tanjak, dan katanya tidak boleh dilepas selama berada di Pekanbaru. Tapi kok berani perintah saya? Tapi memang gitu, Sekarang rakyat yang berkuasa saudara-saudara," kelakarnya disambut riuh simpatisan.
Prabowo mengaku penyambutannya di Riau tidak kalah ramainya dari kunjungannya di beberapa daerah lainnya, Prabowo merasa oroma kemenangan semakin dekat menjelang pemilahan umum 17 April mendatang.
ADVERTISEMENT
"Kalau begini rasanya, tanggal 17 April nanti ?."
"Menang," teriak simpatisan.
Menurut Prabowo, semangat masyarakat Riau yang menyambutnya merupakan semangat perubahan untuk provinsi yang kaya dengan sumber daya alam, tapi masyarakatnya tidak bisa menikmati kekayaan alam di tanahnya sendiri.
"Saya kira mengapa kalian semangat, karena kalian mengerti bahwa sekarang kita perlu perubahan," ujarnya.
Sebab kata Prabowo, Riau punya banyak potensi kelapa sawit terbesar di Indonesia, karet dan migas tapi masyarakat Riau sulit mendapatkan pekerjaan dan hidup makmur. Dia menuding pemerintahan saat ini telah gagal menata ekonomi rakyat.
"Bahwa selama ini elite di Jakarta telah gagal mengelola ekonomi kita, mereka biarkan kekayaan kita mengalir ke luar negeri, tidak tinggal di indonesia. Di mana keuntungan dari kelapa sawit itu, di mana keuntungan karet, semua hasil tambang minyak dan gas itu," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Prabowo berjanji, bila diamanahkan menjadi presiden RI selanjutnya, ia dan pasangannya Sandiaga Uno bertekad untuk meningkatkan hasil pertanian, menjaga harga komoditas sawit dan karet, menurunkan tarif listrik, dan sembako.
"Kami punya strategi untuk perbaikan ekonomi secepat mungkin, meningkatkan harga dan hasil pertanian, bila nanti harga kelapa sawit dan karet anjlok, pemerintah yang akan beli," ucapnya.