Sebulan 32,8 Kg Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi Dibuang ke Jalan, Modus?

Konten Media Partner
16 Juli 2019 6:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SATRES Narkoba Polres Bengkalis saat melakukan identifikasi penemuan 16 bungku sabu-sabu dengan berat sekitar 18,8 kg dibungkus plastik dibuang ke pinggir jalan Desa Kelapapati Darat, Bengkalis, Riau, Sabtu pagi, 13 Juli 2019
zoom-in-whitePerbesar
SATRES Narkoba Polres Bengkalis saat melakukan identifikasi penemuan 16 bungku sabu-sabu dengan berat sekitar 18,8 kg dibungkus plastik dibuang ke pinggir jalan Desa Kelapapati Darat, Bengkalis, Riau, Sabtu pagi, 13 Juli 2019
ADVERTISEMENT
Laporan: ANDRIAS
SELASAR RIAU, BENGKALIS - Ada hal menarik dari tiga kasus penemuan narkotika jenis sabu-sabu dan ekstasi di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, kurun waktu sebulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Kesemuanya ditemukan di tepi jalan, seakan-akan dibuang begitu saja oleh pemiliknya dan berharap ada pengedar atau bandar lainnya datang mengambil barang haram tersebut.
Apalagi, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, secara geografis letaknya berhadapan langsung dengan Malaysia, dipisahkan hanya oleh Selat Malaka.
Dengan kondisi seperti itu, maka sepantasnyalah Bengkalis diberi sebutan gerbang masuk sekaligus surga sabu-sabu dan ekstasi.
Penemuan pertama, Selasa, 18 Juni 2019, ditemukannya dua koper narkoba yang dibuang ke tepi jalan oleh kurir ataupun bandar.
Koper pertama yang dibuang berisikan sabu-sabu sebanyak 14 bungkus plastik atau setara lebih kurang 14 kg di Desa Batang Duku, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis, Riau.
Berselang 15 menit kemudian, warga kembali menemukan bungkusan besar tidak jauh dari lokasi penemuan awal. Bungkusan tersebut berupa tas berwarna merah dan di dalamnya ada bungkusan plastik dengan kemasan tulisan cina.
ADVERTISEMENT
"Bungkusan setelah dilihat berisikan pil diduga pil ektasi. Pada bungkusan tersebut ada tulisan berkode 4050. Kemudian barang bukti ini diserahkan juga ke Polsek Bukit Batu," kata Kades Batang Duku, Sapri Syafii.
Menurut Sapri, sebelum penemuan koper dan bungkusan tas merah, warga sebelumnya melihat adanya beberapa unit mobil dengan kecepatan tinggi. Mobil melaju kencang ini diduga melakukan pengejaran.
Sepekan kemudian, Selasa, 25 Juni 2019, warga Desa Gerilya Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, kembali digegerkan dengan penemuan satu tas ransel berwarna coklat berisikan tiga bungkus narkotika jenis ektasi, Selasa 25 Juni 2019.
Penemuan tas tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang ibu rumah tangga warga Desa Gerilya Kecamatan Bengkalis sekitar pukul 10.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Saat itu, ia hendak membersihkan halaman belakang rumahnya dan melihat ada satu tas berwarna coklat tepat di kadang ayam miliknya.
"Hasil koordinasi, Sat Narkoba Bengkalis memastikan 3 kantong besar tersebut ekstasi jenis minion banyak beredar luas di Indonesia. Barang itu diduga diselundupkan dari Malaysia," pungkas Dandim Bengkalis, Letkol Inf Timmy Prasetya Harmianto.
Terbaru, penemuan satu bungkus plastik besar, Sabtu pagi, 13 Juli 2019, tidak jauh dari penemuan koper narkoba yang dibuang ke tepi jalan oleh kurirnya di Desa Gerilya, Kecamatan Bengkalis.
Bungkusan plastik berisikan narkoba jenis sabu-sabu dengan 16 bungkus berat kotor 18,8 kg itu terjadi di Desa Gerilya, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis. Atas penemuan tersebut, Polisi kini terus melakukan pendalaman atas kepemilikan ataupun sindikat jaringan Internasional tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tim gabungan masih bekerja dan masih didalami semuanya," kata Kapolres Bengkalis, AKBP Yusup Rahmanto kepada SELASAR RIAU, Senin 15 Juli 2019, melalui percakapan WhatsApp.
Kantong plastik berisi narkoba jenis sabu itu ditemukan pertama kali oleh pedagang yang berjualan di pinggir Jalan Kelapa Pati Darat, Kecamatan Bengkalis.
Lokasi itu tidak jauh dengan penemuan sebelumnya berupa tas berwarna cokelat berisikan tiga bungkus narkotika jenis ekstasi, Selasa, 25 Juni 2019 silam membuat warga Desa Kelapapati Darat kembali geger.
Dodi (41), warga Desa Kelapapati Darat membeberkan, tas plastik diduga narkoba dan tidak ketahui pemiliknya tersebut sempat membuat pedagang jajanan kue yang berada disana menjadi panik.
Merasa takut, pedagang itu langsung menceritakan kepada warga sedang berbelanja jajanan kue miliknya.
ADVERTISEMENT
"Sekitar pukul 06.10 WIB, kebetulan saya sedang menitip dagangan kue ke pedagang tersebut. Bersama tiga warga lainya, kami langsung mendekati tas dicurigai tersebut. Namun, rasa takut akan isi di dalamnya membuat kami mengurungkan niat untuk membukanya," beber Dodi.
Dodi langsung dilaporkan kepada Polisi yang kebetulan warga Desa Kelapapati.
"Setelah Polisi tiba, kami pun turut menyaksikan tas plastik yang dicurigai itupun dibuka dan kami melihat ternyata isi didalamnya berupa bungkusan bungkusan berbentuk kotak dan banyak," kata Dodi lagi.