Senin Pagi di Pekanbaru: Disambut Asap Pekat dan Bau Gambut Terbakar

Konten Media Partner
5 Agustus 2019 6:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Helikopter water bombing membawa air untuk memadamkan lahan gambut yang terbakar. (Foto: Tim Satgas Karhutla Riau)
zoom-in-whitePerbesar
Helikopter water bombing membawa air untuk memadamkan lahan gambut yang terbakar. (Foto: Tim Satgas Karhutla Riau)
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Kabut asap di Pekanbaru pada Senin pagi, (5/8/2019), semakin tebal. Warga Pekanbaru dapat mencium bau gambut terbakar dari sisa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sempat terjadi di dua daerah bertetanggaan dengan ibukota Provinsi Riau itu.
ADVERTISEMENT
"Pagi-pagi dari ventilasi rumah tercium bau gambut sisa Karhutla. Sakit hidung saya," ungkap Rafiq, seorang warga Pekanbaru.
Berdasarkan data Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, pada pukul 06.00 WIB di Riau tercatat 33 titik panas. Dari jumlah tersebut, 19 di antaranya merupakan titik api dengan level confidence di atas 70 persen atau positif terbakar.
"Perinciannya, Kabupaten Kepulauan Meranti 2 titik, Rokan Hilir 2, Hilir 2, Indragiri Hulu 2, Siak 6, dan Indragiri Hilir 8," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger.
Edwar menjelaskan, sepanjang seharian kemarin, Minggu, (4/8/2019), helikopter hilir-mudik padamkan api di tiga kabupaten yang wilayahnya dominan gambut. Ketiga kabupaten tersebut adalah Pelalawan, Siak, dan Indragiri Hilir (Inhil). Setidaknya sudah enam helikopter water bombing dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar lahan gambut tiga kabupaten tersebut.
ADVERTISEMENT
"Iya, hari ini enam unit heli kita kerahkan ke wilayah Pelalawan, Inhil dan Siak," ujar Edwar.
Edwar mengungkapkan, pada Sabtu, (3/8/2019), Satgas Udara Karhutla Riau mendapatkan tambahan satu unit helikopter jenis Kamov dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Tambahan satu unit heli jenis kamov dari BNPB sudah sampai di Riau dan siap untuk digunakan Satgas Udara Karhutla Riau," kata Wadan Satgas Ops Karhutla Riau ini.
Dengan penambahan satu helikopter water bombing ini, maka sudah ada delapan unit yang bertugas memadamkan Karhutla di Riau. Periciannya, tujuh untuk memadamkan, satu lagi untuk patroli.
Pemadaman Lewat Darat
Selain pemadaman melalui jalur udara dengan water bombing, pemadaman kebakaran lahan dan hutan juga dilakukan melalui jalur darat.
ADVERTISEMENT
Hingga Senin ini, Satgas darat terus melakukan upaya pemadaman dan pendinginan lokasi Karhutla dengan melakukan penyiraman di lahan terbakar.
Berdasarkan catatan Satgas Karhutla Riau, total luas lahan terbakar di Riau sejak Januari hingga Minggu, (4/8/2019) telah mencapai 4.376 hektare. Paling luas adalah Kabupaten Bengkalis dengan 1.475 hektare.
Kemudian Rohil di urutan kedua dengan luas lahan terbakar 992 hektare, Siak 531 hektare, Inhil 388 hektare, Dumai 303 hektare, Meranti 232 hektare, Pelalawan 150 hektare, Kampar 108 hektare, Inhu 101 hektare, Pekanbaru 84 hektare, Kuansing 5 hektare dan yang paling sedikit adalah Rohul 2 hektare.