Siapa Benar, KLHK atau BPBD Riau soal Luasan Lahan Terbakar?

Konten Media Partner
9 September 2019 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PETUGAS BPBD sedang memadamkan api yang membakar lahan gambut di Riau.
zoom-in-whitePerbesar
PETUGAS BPBD sedang memadamkan api yang membakar lahan gambut di Riau.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Dua lembaga terkait dengan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, saling berbantahan soal data luasan lahan terbakar.
ADVERTISEMENT
KLHK menyebutkan, data mereka miliki sudah 30.065 hektare lahan terbakar di Riau. Sedangkan BPBD Riau mengatakan, 6.425 hektare tersebar di 12 kabupaten dan kota.
"Data itu kita peroleh dari citra satelit Landsat dan overlay lapangan," kata Direktur Pengendalian Karhutla KLHK Rafles Panjaitan, Senin 9 September 2019.
Rafles mengatakan, luasan lahan terbakar disajikan BPBD Riau itu dimaksud luas Karhutla dipadamkan.
“Kalau data BPBD itu merupakan jumlah lahan terbakar dipadamkan, bukan seluruh lahan terbakar. Data kita tidak meragukan karena langsung citra Satelit dan overlay di lapangan langsung," tuturnya.
Ia memastikan, luas indikatif Karhutla di Riau juga diamati oleh negara lainnya juga menggunakan satelit.
KLHK, jelasnya, secara serius menghitung luas lahan terbakar dengan menggunakan instrumen tersedia hingga anggota di lapangan.
ADVERTISEMENT
“Kita tidak bisa berbohong soal data luas lahan terbakar ini. Karena negara luar juga memantau dengan satelite. Kalau data kita tidak cocok dengan mereka, bisa protes orang luar nanti,” tegasnya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Senin pagi tadi, tercatat sebanyak 1.278 titik panas indikasi Karhutla yang menyebar di Pulau Sumatera.
Ribuan titik panas ini tersebar di tujuh provinsi di Pulau Andalas. Provinsi Jambi menyumbang sebagian besar titik panas mencapai 504 titik.
Sumsel berada pada urutan ke dua dengan 332 titik panas dan Riau selanjutnya 289 titik panas. Titik panas lainnya menyebar di Lampung 70, Bangka Belitung 66b, Sumbar 3 dan Kepulauan Riau 14.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengungkapkan, hingga saat ini total luas lahan terbakar sejak Januari hingga Minggu, 8 September 2019, sudah mencapai lebih kurang 6.425 hektare. Tersebar di 12 kabupaten kota di Riau.
Di antaranya Rohul 34 hektare, Rohil 1.215 hektare, Dumai 325, Bengkalis 1.756, Meranti 349 hektare, Siak 785 hektare, Pekanbaru 169 hektare, Kampar 225 hektare, Pelalawan 344 hektare, Inhu 386 hektare dan Inhil 827 hektare serta Kuansing 15 hektare.
"Petugas gabungan masih melakukan pemadaman. Baik melalui jalur darat maupun udara. Hari ini heli waterbombing kita turunkan ke daerah pelalawan," katanya.