3 Masalah Kulit Ini Muncul di Masa Pandemi Corona. Apa Saja?

Konten Media Partner
10 Desember 2020 19:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SEORANG pasien sedang menjalani perawatan kesehatan kulit di Klinik milik Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Tengku Syarifah Dessi Indah Sari Assegaf.
zoom-in-whitePerbesar
SEORANG pasien sedang menjalani perawatan kesehatan kulit di Klinik milik Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Tengku Syarifah Dessi Indah Sari Assegaf.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU – Selama masa pandemi sembilan bulan terakhir, selain belum redanya penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), juga menimbulkan masalah baru bagi kulit.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, ada tiga masalah baru muncul akibat kebiasaan baru dijalani sehari-hari di masa wabah ini bagi kulit. Ketiga masalah tersebut munculnya jerawat akibat pemakaian masker, iritasi pada kulit akibat penggunaan cairan hand sanitizer serta meningkatnya kerusakan pada kulit akibat stres.
“Kalau diurutkan paling banyak itu dermatitis (alergi) akibat penggunaan hand sanitizer, jerawat karena penggunaan masker kemudian kerusakan kulit karena stres,” kata Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin, Tengku Syarifah Dessi Indah Sari Assegaf, Kamis (10/12/2020).
Alergi akibat penggunaan hand sanitizer berbahan alkohol menyebabkan pergeseran tren penyakit kulit selama pandemi. Kulit tangan berakibat gatal-gatal dan terkelupas.
dr Tengku Syarifah Dessi Indah Sari Assegaf, Sp.KK
Tak hanya itu, penggunaan masker lebih dari empat jam, juga berdampak terhadap munculnya jerawat. Kemunculan jerawat ini akibat masker digunakan tidak memenuhi kriteria yang dianjurkan.
ADVERTISEMENT
Acne mask timbul akibat iritasi karena penggunaan masker terlalu lama dan bahan tidak sesuai. Sehingga terjadi kerusakan kulit yang memudahkan timbulnya komedo dan jerawat.
"Masker digunakan harus hipoalergenik (meminimalisasi munculnya alergi) dan tidak menimbulkan iritasi. Penggunaannya juga harus dibatasi, maksimal dipakai 4 jam dan harus diganti,” ujarnya.
Solusinya, jelas Dessi, penggunaan masker yang tepat, berbahan lembut, tidak menimbulkan iritasi. Masker paling sering menyebabkan iritasi adalah masker kain.
INFOGRAFIS tips cegah jerawat.
"Masker berbahan kain biasanya tidak menyerap keringat dan kasar. Masker tersebut biasanya akan bersifat kedap dan kulit akan terlalu lembab," jelas dokter yang praktik di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru itu.
Masalah lainnya timbul selama pandemi bagi kulit, jelasnya, adalah Neurodermatitis. Neurodermatitis merupakan kondisi kulit dimulai dari bercak kulit gatal.
ADVERTISEMENT
“Selama pandemi ini kan banyak yang stres cuma levelnya aja yang berbeda,” ujarnya.
Neurodermatitis biasanya terjadi di bagian punggung kaki, tengkuk, buku jari tangan, kulit buah zakar dan kulit bibir kemaluan pada wanita.
Laporan: HIDAYATUL FITRI