4 Penggali Makam COVID-19 di Pekanbaru Tak Terima Insentif Sejak April

Konten Media Partner
11 Juli 2021 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SEORANG penggali makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tengku Mahmud, makam khusus COVID-19, saat menggali kuburan diperuntukkan bagi jenazah pasien COVID-19.
zoom-in-whitePerbesar
SEORANG penggali makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tengku Mahmud, makam khusus COVID-19, saat menggali kuburan diperuntukkan bagi jenazah pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Sudah empat bulan, sejak April 2021, insentif bagi penggali makam pasien COVID-19 tak kunjung dibayarkan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
ADVERTISEMENT
Subhan Zain, penggali makam tersebut siang dan malam, serta tak kenal hujan dan terik matahari tetap menggali lubang makam bersama teman-temannya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tengku Mahmud, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.
Usai memakamkan korban Covid-19, Subhan menceritakan keluh-kesahnya.
PARA penggali makam di TPU Tengku Mahmud, Rumbai, Pekanbaru, saat memakamkan jenazah pasien COVID-19.
“Untuk insentif dari April 2021 belum cair, masuk empat bulan. Kemarin itu dibayar dari Oktober 2020 hingga Maret 2021 (cair) kira-kira Rp 15 juta,” ungkap Subhan Zein, Minggu (11/7/2021).
Ia menjelaskan, setiap harinya ada empat jenazah pasien COVID-19 harus dimakamkan.
“Tiap hari minimal ada empat dimakamkan. Kalau hari ini ada empat sekali datang. Tadi sudah disiapkan enam lubang makam. Dalam satu hari itu biasanya kita siapkan tujuh lubang makam,” tuturnya.
Setiap harinya, selama 24 jam penuh lima penggali makam korban COVID-19 di TPU Tengku Mahmud harus siap siaga sewaktu-waktu mobil ambulans tiba membawa jenazah.
ADVERTISEMENT
“Sering kami menguburkan dalam kondisi hujan. Sekarang penggali yang aktif ada lima orang. Kita kerja di sini siang dan malam 24 jam harus standby,” kata Subhan.
Harapan Subhan, mudah-mudahan insentif lebih lancar ke depannya. Sekarang, jelasnya, hampir semua belum dibayar insentifnya.
"Untuk kebutuhan sehari-hari mau tidak mau harus dicukupkan, sedangkan kebutuhan vitamin tidak tercukupi,” ungkapnya.
Sejak pandemi Covid-19 muncul di Riau, sudah lebih dari satu hektar lahan digunakan untuk makam korban Covid-19 di kawasan TPU Tengku Mahmud.
“Untuk lahan di sini sudah terpakai lebih dari satu hektar,” pungkasnya.
Laporan: RAHMADI DWI PUTRA