Anjing Gila Gigit Bocah 3 Tahun di Kuansing

Konten Media Partner
2 Maret 2020 23:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ILUSTRASI
zoom-in-whitePerbesar
ILUSTRASI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SELASAR RIAU, TELUK KUANTAN - Warga Desa Sawah, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, khawatir dengan masih berkeliarannya anjing gila yang menggigit Adelio (3), Selasa pagi (25/2/2010), pukul 08.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Usai digigit anjing gila, Adelio langsung dilarikan ke RSUD Teluk Kuantan. Ia beberapa hari jalani perawatan di RSUD, sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.
"Warga masih khawatir karena anjing tersebut belum ditangkap dan masih berkeliaran," kata Kepala Desa Sawah, Jawaludin kepada Selasar Riau, Senin, 2 Maret 2020.
Kades Jawaluddin menjelaskan, dari keterangan warga melihat saat kejadian, anjing tersebut memiliki ciri-ciri kulitnya berwarna abu-abu dan memiliki belang putih.
"Anjing menyerang bocah itu anjing betina," cerita Jawaluddin.
Setelah kejadian, kata Kades, warga langsung bersama-sama mencari anjing menyerang bocah tiga tahun tersebut. Namun sayangnya anjing tersebut tidak ditemukan lagi dan belum berhasil ditangkap.
"Sekarang ini memang banyak anjing liar yang berkeliaran," katanya.
ADVERTISEMENT
Apabila anjing ini tidak segera ditemukan dan ditangkap, warga khawatir terutama para lansia. "Kita khawatir selain anak-anak, lansia banyak di desa kita," katanya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian Kuansing, Emmerson mengatakan, esok pagi (3/3/3020), bidang peternakan akan turun menindaklanjuti serangan anjing terhadap Adelio.
Langkah pertama dilakukan, tutur Emmerson, vaksinasi anjing baik peliharaan maupun liar di Desa Sawah. "Kita akan lakukan vaksinasi terhadap hewan berpotensi menularkan rabies," katanya.
Kemudian, menginvestigasi dan memantau bersama masyarakat sekitar apabila ada ditemukan anjing liar akan langsung dilakukan pemusnahan.
"Besok pagi (Selasa) kita akan lakukan, kalau ternyata anjing menyerang warga ini bisa ditangkap, kita lakukan observasi satu minggu guna mengetahui apakah rabies atau tidak," katanya.
ADVERTISEMENT
Seandainya anjing tersebut tidak bisa ditemukan atau ditangkap, Dinas Pertanian tidak bisa memastikan apakah anjing tersebut rabies atau tidak.
"Kalau tidak ditemukan kita tidak bisa memastikan apakah anjing tersebut rabies atau tidak," katanya.
Terakhir, jelasnya, tahun ini Dinas Pertanian tidak memiliki anggaran lakukan pemusnahan anjing liar.
"Dulu pernah ada dianggarkan, tahun ini tidak ada, seharusnya ada setiap tahun dan rencana tahun depan ini akan kita usulkan kembali," pungkasnya.