news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Antisipasi Banjir Tahunan, Pemerintah Bangun Waduk Transisi di 50 Kota, Sumbar

Konten Media Partner
23 Januari 2021 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PINTU air Waduk PLTA Kotopanjang, Kabupaten Kampar, Riau, saat dibuka akibat curah hujan tinggi di bagian hulu.
zoom-in-whitePerbesar
PINTU air Waduk PLTA Kotopanjang, Kabupaten Kampar, Riau, saat dibuka akibat curah hujan tinggi di bagian hulu.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Pembangunan waduk transisi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, akan segera dibangun guna mengantisipasi banjir saban tahun terjadi di bagian hilir, Kabupaten Kampar dan Pelalawan di Riau.
ADVERTISEMENT
Selama ini, air yang berada di bagian hulu di Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, langsung masuk ke Waduk PLTA Kotopanjang. Saat air permukaan mulai melebihi ambang batas, PLN sebagai pengelola langsung membuka pintu air.
"Saya dengar, langkah pemerintah pusat mengantisipasi banjir ini akan dibangun waduk di Kabupaten Lima Puluh Koto, Sumatera Barat. Itu nanti semacam waduk antara, sebelum masuk ke PLTA Koto Panjang. Tapi ini belum dibangun, masih perencanaan," ujar Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto, Sabtu (23/1/2021).
Hardianto menjelaskan, proyeksi ini dilakukan untuk menormalisasi jumlah air akan diterima Waduk PLTA Koto Panjang. Upaya ini dianggap sebagai solusi konkrit.
"Jujur saja sampai saat ini belum ada solusi konkrit, karena memang air mengalir dari hulu ke Koto Panjang, dan kita kan memang ada di Hilir," jelas Hardianto.
ADVERTISEMENT
Sementara itu untuk daerah lain, Hardianto menjelaskan akan dilakukan Pembangunan tanggul-tanggul oleh Pemda masing-masing.
"Untuk daerah lain kita bangun tanggul sesuai kebutuhan dan kesanggupan APBD masing-masing," ujar Hardianto.
Secara umum, Hardianto menyebut sejumlah pembiayaan mitigasi bencana sudah disiapkan oleh DPRD Riau. Ia menyebut kewaspadaan atas bencana terutama kebakaran hutan dan banjir perlu dilakukan.
Namun demikian, ia tidak bisa merinci secara pasti jumlahnya. ebab pembiayaannya tergabung dalam Biaya Tidak Terduga (BTT)
"Insya Allah anggarannya ada. Saya tidak berani mengatakan berapa, dana itu menyatu. Tetapi kita juga ada kita prepare dan floating di BTT. Tapi kita tentu sangat berharap supaya tidak ada bencana alam di Riau pada tahun 2021 ini," tutup Hardianto.
ADVERTISEMENT
Laporan: SIGIT EKA YUNANDA