Baru 2 Hari Dibuka, Wali Kota Pekanbaru Kembali Tutup Belajar Tatap Muka

Konten Media Partner
18 November 2020 20:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SEORANG siswa kelas IX SMPN 3 Pekanbaru mengenakan masker saat hari pertama proses belajar-mengajar secara tatap muka di Pekanbaru.
zoom-in-whitePerbesar
SEORANG siswa kelas IX SMPN 3 Pekanbaru mengenakan masker saat hari pertama proses belajar-mengajar secara tatap muka di Pekanbaru.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Para pelajar di Pekanbaru baru satu hari masuk sekolah usai sembilan bulan belajar online dari rumah sejak Maret 2020, kini sudah harus kembali belajar daring.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, memberikan izin kepada sekolah untuk belajar tatap muka mulai Senin (16/11/2020) atau pekan ini. Pekanbaru kembali masuk Zona Oranye dan persekolahan kembali daring.
Keputusan menghentikan belajar tatap muka ini diambil hari ini, Rabu (18/11/2020), usai menggelar rapat bersama Satgas Penanganan COVID-19 Kota Pekanbaru.
"Belajar tatap muka secara terbatas ini dihentikan sementara. Kota Pekanbaru masih Zona Oranye penyebaran COVID-19. Kementerian Pendidikan hanya membolehkan belajar tatap muka di zona kuning," jelas Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, di Ruang Multimedia Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru.
Firdaus menyebut, penerapan belajar tatap muka terbatas Senin kemarin hanya uji coba. Pelajar datang ke sekolah dalam jumlah terbatas dan jadwal belajar terbatas.
ADVERTISEMENT
"Insya Allah Minggu depan, setelah pemetaan Tim Satgas Covid-19 keluar, maka kita lanjutkan uji coba tatap muka memperkuat pembelajaran jarak jauh," ujarnya.
Kemudian, satgas akan membagikan masker bagi peserta didik yang bakal masuk pekan depan. Guru dan pegawai sekolah juga mendapat masker yang dibagikan.
"Jadi belajar tatap muka secara terbatas di sekolah dihentikan dulu. Kita masih zona oranye," ungkap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan (Plt Kadisdik) Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas.
Pertemuan terbatas itu, ujar Ismardi, sebenarnya mendukung pembelajaran jarak jauh atau PJJ di masa pandemi ini. Mereka bisa berkonsultasi dengan guru di sekolah terkait materi pelajaran yang sulit.
Rencananya, pertemuan terbatas kembali berlanjut pekan depan. Ismardi menuturkan, Disdik melakukan sejumlah persiapan jelang pertemuan terbatas. Peserta didik bakal jalani rapid test.
ADVERTISEMENT
Proses pemetaan bakal dilakukan secara jelas oleh Tim Satgas. Pemetaan berdasarkan potensi kerawanan kasus Virus Corona di 12 kecamatan.
SUASANA belajar tatap muka perdana hari ini, Senin (16/11/2020), di SMPN 3 Pekanbaru.
"Pertemuan terbatas hanya di sekolah masuk kecamatan zona kuning atau hijau. Kita prioritaskan juga wilayah pinggiran kota, mereka paling terdampak PJJ karena akses internet sulit," ungkapnya.
Ismardi memperkirakan hanya 10 hingga 15 sekolah saja. Penerapannya cuma di SMP negeri. Proses pertemuan terbatas satu kali sepekan dengan durasi dua hingga tiga jam.
Laporan: LARAS OLIVIA