Berang, Pemilik Tanah Bangun Tembok Tutup Akses Jalan Warga

Konten Media Partner
15 April 2021 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
DUA pengendara motor terpaksa memutar balik saat jalan aspal selama ini mereka lalui sudah ditembok dengan batu bata oleh pemilik tanah di Jalan Lampu Merah, Marpoyan Damai, Pekanbaru, Kamis (15/4/2021).
zoom-in-whitePerbesar
DUA pengendara motor terpaksa memutar balik saat jalan aspal selama ini mereka lalui sudah ditembok dengan batu bata oleh pemilik tanah di Jalan Lampu Merah, Marpoyan Damai, Pekanbaru, Kamis (15/4/2021).
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Dianggap memakan tanah miliknya, Sayuti, warga Pekanbaru menutup akses jalan warga di RT/RW 01/01 Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai.
ADVERTISEMENT
Jalan ditutup dengan tembok setinggi lebih kurang 2 meter tersebut berada di Jalan Lampu Merah, tepatnya simpang tiga lampu merah Pasir Putih.
Pantauan di lapangan, para pekerja terlihat mengerjakan pembangunan tembok setinggi dua meter tersebut.
Akibatnya, banyak pengendara roda dua dan roda empat hendak melewati jalan tersebut, terpaksa memutar balik kendaraany. Padahal akses jalan tersebut merupakan jalur tercepat menuju Jalan Kaharudin Nasution.
Ketua RW 01, Kelurahan Perhentian Marpoyan, Rahmat menceritakan, kejadian penutupan akses jalan berawal saat pengendara dan pemilik tanah, Sayuti, beradu mulut.
“Jalan ini sudah ada sejak 12 tahun lalu. namun karena ada cekcok antara pengendara mobil dengan pemilik tanah, akhirnya jalan yang merupakan tanah milik Sayuti ditutup,” jelas Rahmat.
DUA pengendara motor terpaksa memutar balik saat jalan aspal selama ini mereka lalui sudah ditembok dengan batu bata oleh pemilik tanah di Jalan Lampu Merah, Marpoyan Damai, Pekanbaru, Kamis (15/4/2021).
Ketua RW menjelaskan, Sayuti kesal karena di tanah miliknya dipasangi lampu lalu lintas. Sehingga menyebabkan tanah miliknya selalu ramai dilintasi pengendara menuju Jalan Kaharudin Nasution.
ADVERTISEMENT
“Dia marah sama petugas Dishub (Pekanbaru) karena dipasang lampu merah di tanahnya tanpa seizinnya. Jadi karena hal itu, dia (Sayuti) menutup jalan tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, seorang pengendara, Yasin mengatakan, ia terganggu akibat penutupan jalan itu, Dampaknya ia harus memutar jauh untuk sampai ke tujuan.
“Sejak awal puasa penutupan jalan ini, terganggu jadinya harus memutar ke depan,” jelasnya.
Laporan: RAMADHI DWI