news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bully yang Diterima Siswa SMP di Pekanbaru Berawal dari Bercanda

Konten Media Partner
9 November 2019 17:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
F, siswa SMP di Pekanbaru alami patah hidung usai di-bullying atau perundungan oleh teman sekelasnya, Selasa, 5 November 2019. Ia kini masih jalani rawat inap di RS Awal Bros Pekanbaru
zoom-in-whitePerbesar
F, siswa SMP di Pekanbaru alami patah hidung usai di-bullying atau perundungan oleh teman sekelasnya, Selasa, 5 November 2019. Ia kini masih jalani rawat inap di RS Awal Bros Pekanbaru
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Teman sekelas korban bullying atau perundungan, F, siswa SMP di Pekanbaru, menceritakan detik-detik kejadian yang terjadi di dalam kelas saat jam belajar berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Kejadian itu saat kami tengah belajar mata pelajar seni budaya," kata rekan korban, R, Sabtu, (9/11).
Kejadian yang menimpa teman sekelasnya itu terjadi pada Selasa, (5/11). Kejadian berawal dari aksi bercanda yang dilakukan dua rekan sekelas korban lainnya.
Namun, aksi bercanda itu berujung kekerasan hingga menyebabkan korban terjatuh ke lantai.
R mengaku tidak melihat pasti kejadian menimpa rekannya, F. Akan tetapi, ia memastikan saat kejadian seorang guru berada di dalam ruang.
Guru wanita itu saat kejadian perundungan terjadi sedang memegang ponsel.
"Iya, Bu Guru pegang HP saat itu. Mungkin tengah mencari soal-soal (pelajaran)," ujarnya.
R mengenal temannya, F seorang siswa yang baik dan pendiam. Ia tidak banyak tingkah selama di kelas.
ADVERTISEMENT
R tidak mengetahui pasti, apakah teman sekelasnya itu selalu mendapat perlakuan baik atau tidak.
"Yang kami tau dia itu anak baik. Pendiam," katanya lagi.
Kapolresta Pekanbaru, AKBP Nandang Mu'min Wijaya, mengatakan, polisi sangat serius menangani perkara perundungan itu.
Kasus itu tengah didalami Satreskrim Polresta Pekanbaru. Tim Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) tengah melakukan penyelidikan.
"Langkah-langkah sudah kita ambil, memeriksa saksi-saksi dulu. Kita datangi dulu korban dan keluarganya di rumah sakit untuk meminta keterangan awal," ujarnya.
Selanjutnya, jelas Nandang, Tim PPA Polresta Pekanbaru juga mendatangi sekolah untuk melakukan hal serupa. Polisi juga telah menerbitkan surat visum et repertum.
Semua dalam rangka melengkapi alat bukti, baik saksi dan ahli untuk nantinya menentukan atau mengungkap pelakunya.
ADVERTISEMENT
"Masih penyelidikan, masalah TKP apakah di dalam kelas atau di mana, masih mengambil keterangan saksi-saksi. Nanti akan kita sampaikan perkembangannya," ujar mantan Irbid Itwasda Polda Kalimantan Timur ini.
Ia menjelaskan, korban saat ini alami trauma. Untuk itu, Polisi akan memberikan pendampingan psikologi.
"Kita akan berikan nanti trauma healing, semacam pendampingan. Karena ini menyangkut anak. Sudah ada tim psikologi dari kita. Apabila memang diperlukan untuk memberikan treatment trauma healing itu," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang siswa SMPN di Pekanbaru berinisial F, diduga menjadi korban bullying dan penganiayaan di sekolahnya.
Pelakunya tak lain adalah teman-teman sekelasnya. Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka parah di bagian hidung. Ia sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
ADVERTISEMENT