Pasien S dan I Warga Pandau Jaya Kampar Pasien Positif COvid19-1.jpg

Cerita Warga Desa Pandau Jaya, Riau, Memanusiakan Pasien Positif COVID-19

2 Juni 2020 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
WARGA meletakkan sembako serta makanan di depan teras rumah S, warga Desa Pandau Jaya, Siak Hulu, Kampar, Riau. S dan anak perempuannya, I, dinyatakan positif COVID-19 dan usai dirawat dinyatakan sembuh.
zoom-in-whitePerbesar
WARGA meletakkan sembako serta makanan di depan teras rumah S, warga Desa Pandau Jaya, Siak Hulu, Kampar, Riau. S dan anak perempuannya, I, dinyatakan positif COVID-19 dan usai dirawat dinyatakan sembuh.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Tidak panik, berempati dan saling tolong-menolong antarwarga menjadi kunci cepatnya kesembuhan satu keluarga di Desa Pandau Jaya, Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, usai dinyatakan positif COVID-19.
ADVERTISEMENT
Warga Desa Pandau Jaya tersebut dinyatakan positif COVID-19 terdiri dari ibu dan anak. Sedangkan suami dan anak lainnya, usai hasil swab keluar, dinyatakan negatif.
Kepala Desa Pandau Jaya, Siak Hulu, Kampar, Firdaus Roza, kepada Selasar Riau, Senin (1/6/2020), menceritakan awal mula seorang warganya dinyatakan terinfeksi virus asal Wuhan, China ini, awal April 2020 silam.
Warga berinisial S (42), tuturnya, sakit biasa dan berobat ke RS Ibnu Sina, kemudian dirujuk ke RS Santa Maria.
Setelah dirawat secara intensif di RS Santa Maria selama 12 hari, hasil swab tes S dinyatakan positif, 6 April 2020.
Usai dinyatakan positif, S kemudian dipindahkan guna jalani proses isolasi dan perawatan di RSUD Arifin Achmad selama 25 hari dan dinyatakan pulang 1 Mei 2020 usai jalani dua kali swab dengan hasil negatif.
ADVERTISEMENT
"Jadi, S ini punya tiga anak. Satu anaknya di (Pulau) Jawa. Hasil tes menyatakan I positif dan langsung diisolasi. Untuk suami S dan anaknya yang lain diisolasi di rumah karena mereka negatif," ujar Firdaus.
Tak hanya itu, cerita Firdaus, semua orang di rumah S dilakukan rapid test hingga swab test.
Hasilnya, seorang anak S, berinisial I (24), dinyatakan positif COVID-19, dan langsung dibawa ke RSUD Bangkinang, Kampar.
Namun, ujarnya, karena suatu alasan, I dipindahkan ke ruang isolasi RSUD Arifin Achmad, kumpul bersama ibunya, S.
Firdaus tak menampik, jika kabar ini langsung tersebar di kalangan warganya, sehingga menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.
Namun, Firdaus terus memberikan pemahaman dengan sosialiasi terus-menerus ke warga.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat awalnya gelisah, karena ini kasus pertama di desa kami, dan Kampar. Akan tetapi setelah kita beri pengertian, mereka tenang," tambahnya.
S, pasien positif COVID-19 saat pulang disambut dengan pemberian karangan bunga di kantor Desa Pandau Jaya, Siak Hulu, Kampar, Riau.
Saat membawa I untuk dirawat di ruang isolasi RSUD Bangkinang, kenang Firdaus, juga tak sembarangan, pakai cara.
Tim medis harus menunggu sampai hingga Senin malam, 20 April 2020, pukul 23.00 WIB, menjemput pasien untuk dibawa ke RSUD Bangkinang, Kampar.
Ini, tuturnya, dilakukan karena khawatir warga semakin panik melihat mobil ambulans dan pakaian tim medis lengkap dengan Alat Pelindung Diri (APD).
Supaya masyarakat tidak panik, suami dan anak S tidak diperkenankan keluar rumah. Konsekuensinya, seluruh kebutuhan hidupnya ditanggung desa dan warga.
"Selama 34 hari sejak S dan anaknya I dirawat, kebutuhan hidup mereka secara bergantian diantar warga hingga depan teras rumah. Saya juga terus menjalin komunikasi dengan mereka semua, memantau perkembangan kesehatan mereka," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Usai ada warga desanya dinyatakan positif COVID-19, Firdaus kemudian menggelar rapat dihadiri Kepala Puskesmas setempat, RT dan RW, juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar. Akhirnya, diambil kesepakatan rumah S akan disemprot disinfektan.
Tak hanya memberi perhatian kepada keluarga harus jalani isolasi mandiri di rumah, Firdaus terus menjalin komunikasi dengan S maupun I melalui video call dari aplikasi WhatsApp.
Dalam video call itu, Firdaus bertanya kondisi terkini S dan kepastian kapan ia bisa pulang dan bergabung lagi bersama keluarga serta warga setempat.
TIM MEDIS saat menjemput I, anak S, usai dinyatakan positif COVID-19. Ia dijemput malam hari untuk mengurangi tetangga dan warga tahu.
Kades Firdaus juga sempat memastikan pelayanan diberikan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, apakah memuaskan dan memberi kenyamanan kepada S.
"Alhamdulillah jam segini dikasih bubur, dikasih susu," kata S dari layar handphone kepala desa saat video call.
ADVERTISEMENT
"Yang penting ibu jangan susah, betah-betah disana sambil menunggu hasilnya, semoga ibu cepat sembuh dan bergabung lagi bersama kami, bapak (suami S) dan semua yang ada disini aman saja disini," jawab Firdaus dan diaminkan oleh S.
"Ibu tunggu saja (hasilnya) disana, tidak ada yang lain. Selamat istirahat ibu disana," kata Firdaus lagi mengakhiri percakapan.

Kalungan Bunga Sambut Kepulangan

Usai dinyatakan sembuh dari COVID-19, S dan anaknya diperbolehkan pulang.
Desa memberikan penyambutan kepada S, Jumat, 1 Mei 2020, dengan meriah di Kantor Desa. Ia dianggap pejuang dan pahlawan karena bisa kalahkan COVID-19.
Sedangkan anaknya, I, berselang satu hari kemudian, Sabtu, 2 Mei 2020.
"Pasien ketiga positif Covid-19 di Kampar, I (23) warga Siak Hulu, telah dinyatakan sembuh. Dengan demikian tiga pasien positif di Kampar, HN (38), warga Bangkinang, S (42) dan IRD (23), warga Siak Hulu sudah sembuh," kata Juri Bicara Penanganan Covid-19 Kampar, Dedy Sambudi.
ADVERTISEMENT
TIM Paremedis, Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Pandau Jaya saat menjemput I, anak S, warga dinyatakan positif Covid-19, Senin malam, 20 April 2020, pukul 23.00 WIB.
WARGA Desa Pandau Jaya, Kampar, bergantian mengirimkan kebutuhan harian berupa sembako dan makanan ke rumah keluarga S selama 34 hari. S dan anak perempuannya I dinyatakan positif Covid-19 dan sembuh.
Saat kedatangan S kembali pulang ke rumah, Kades Firdaus dan warga Pandau Jaya, melakukan seremonial penyambutan di kantor desa.
"Dia datang kami sambut, kami beri bunga. Dia bercerita tentang pengalaman dia di rumah sakit, kita sampaikan ke masyarakat bahwa mereka tidak perlu diasingkan karena sudah bebas dari Corona," tambahnya.
Berkat S, sambung Firdaus, Desa Pandau Jaya menjadi sorotan baik oleh Pemerintah, Baznas, komunitas maupun swasta, sehingga berdatangan berbagai bantuan sembako ke Pandau.
"Saya sampaikan ke masyarakat, ini bukan aib, dia adalah pahlawan. Waktu dia sakit, mata tertuju ke Pandau semua. Mengalirlah bantuan pertama 600 karung ke sini, dari Amil Zakat ada paket sembako, sementara desa lain belum dapat," ulasnya.
ADVERTISEMENT
S sehari-harinya adalah pedagang bakso di rumahnya dan aktif di berbagai kelompok arisan dan majelis taklim. Sehingga, diduga kuat ia tertular virus di keramaian ini.
Pasien S sudah mencoba berjualan beberapa hari usai Idul Fitri, namun kedai baksonya masih sepi dari biasanya. Warga masih takut membeli bakso dijual S.
Namun, Firdaus terus menyampaikan ke masyarakat, warga tersebut S tidak berbahaya, asal masyarakat terus menjalankan protokol kesehatan COVID-19.
Ia sudah mensosialisasikan dan menerapkan New Normal di lingkungannya.
"Sekarang ada kebijakan New Normal, semua wajib mengikuti protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dan lainnya. Bahkan, kita sudah menyediakan tangki air bantuan swasta sebagai bentuk imbauan kita ke masyarakat," tutupnya didampingi Kepala Dusun II, Chandra.
ADVERTISEMENT
Hingga berita ini diturunkan, Desa Pandau Jaya bersih dari pasien PDP maupun Positif Corona.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten