Dua Pasien RSJ Tampan Riau Positif COVID-19

Konten Media Partner
20 Juli 2020 21:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
JURU Bicara Gugus Tugas COVID-19 Riau, dr Indra Yovi.
zoom-in-whitePerbesar
JURU Bicara Gugus Tugas COVID-19 Riau, dr Indra Yovi.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Selain penambahan 15 pasien positif COVID-19 dengan bayi berusia satu hari, juga terdapat 2 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
ADVERTISEMENT
Kedua pasien positif asal Kabupaten Kampar, Riau ini dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Pekanbaru.
Kasus ini merupakan pertama kali terjadi dan tidak diketahui darimana penularannya.
“Sepertinya pertama kali pasien dari ODGJ di Riau,” kata dr Indra Yovi Sp.P (K) dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Senin (20/7/2020) di Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Riau di Gedung Daerah, Jalan Diponegoro Pekanbaru.
Dijelaskan Indra Yovi, pasien berinisial Nyonya AN (53) dan Nyonya L (39) tersebut merupakan warga Kabupaten Kampar.
Awalnya kedua pasien dicurigai terinfeksi berdasarkan hasil pemeriksaan awal rontgen.
Pasien Nyonya AN memiliki keluhan gelisah, marah-marah, bicara sendiri, putus obat, demam, batuk, pilek, sakit pada tenggorokan, dan dari hasil rontgen dinyatakan bronkitis.
ADVERTISEMENT
"Pasien berusia 53 tahun ini menjalani pemeriksaan swab PCR (Polymerase chain reaction) pada 17 Juli 2020 dengan hasil dinyatakan Positif COVID-19. Nyonya AN karena tidak memiliki riwayat perjalanan dan riwayat kontak erat dengan pasien positif COVID-19,” ungkapnya.
Gejala serupa juga ditunjukkan oleh pasien ODGJ kedua, Nyonya L (39).
Ia juga memiliki keluhan gelisah, marah-marah, meresahkan warga, bicara sendiri, demam, batuk, pilek, sakit pada tenggorokan, dan dari hasil rontgen dinyatakan bronkitis.
Kemudian, tuturnya, terhadap pasien Nyonya L, dilakukan pemeriksaan swab PCR pada 18 Juli 2020 dengan hasil dinyatakan positif COVID-19. Ia juga belum diketahui riwayat penularannya.
“Saat ini kedua pasien ODGJ sudah diisolasi dan dirawat di Pekanbaru. Kasus ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi Dinas Kesehatan Kampar untuk melakukan pelacakan pasien,” kata Indra Yovi.
ADVERTISEMENT
Laporan : LUKMAN PRAYITNO