Imbas Corona, Kini Buruh Pelabuhan di Bengkalis Cuma Bergaji Rp 35 Ribu Per Hari

Konten Media Partner
8 April 2020 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PARA buruh angkut pelabuhan di Bengkalis, Riau.
zoom-in-whitePerbesar
PARA buruh angkut pelabuhan di Bengkalis, Riau.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, BENGKALIS-Pandemi Virus Corona yang menerjang Indonesia dan dunia, dampaknya sudah dirasakan oleh buruh angkut pelabuhan di Kota Bengkalis, Riau.
ADVERTISEMENT
Para buruh angkut kini sepi dari bongkar muat barang. Setidaknya 2.760 buruh tergabung dalam di F-SPTI dan K-SPTI pada 7 Kecamatan di Kabupaten Bengkalis, Riau, menjadi korban terdampak Corona.
"Sebelumnya, kami miliki penghasilan Rp 85 hingga Rp 100 ribu per hari. Tapi semenjak pandemi Virus Corona ini, para buruh di Bengkalis hanya mendapat upah Rp 35 ribu per harinya," kata Rudi Hartono, Selasa, 7 April 2020.
Ia menjelaskan, ribuan buruh selama ini hanya mengharapkan bongkar dari truk. Sedangkan, untuk muat barang selama wabah Corona ini hanya ada satu kapal dan itu jarang masuk ke Bengkalis.
"Para buruh harus menunggu hingga malam, karena mereka masih harus menunggu truk masuk melalui armada jasa roro untuk dilakukan bongkar barang," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, dengan kondisi seperti ini, kebutuhan kehidupan keluarga tidak mencukupi.
Akan tetapi, mau tidak mau mereka harus bekerja di pelabuhan saat semua harga barang naik. Rudi memberi contoh gula pasir, kini sudah Rp 20 ribu per Kg.
Sementara itu, Arifin (57), buruh bongkar muat barang di Pelabuhan Camat Bengkalis mengatakan, walau menerima upah Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu per hari, tapi ia tetap bekerja menafkahi anak dan istrinya di rumah.
"Semenjak Virus Corona ini, untuk mendapatkan Rp 80 ribu saja susahnya minta ampun. Sudahlah ekonomi hancur, ditambah corona, semakin kami menderita," katanya.
Ia meminta pemerintah membantu para buruh terdampak Virus Corona. Setiap hari, tidak menentu rezeki mereka terima. Terkadang ada, terkadang tidak ada.
ADVERTISEMENT
"Kami para buruh sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah. Untuk makan saja saat ini susah, apalagi mau beli ini itu," jelasnya.
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!