news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Inilah Anak dan Ayah Bermata Biru di Pekanbaru

Konten Media Partner
6 Oktober 2020 13:22 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dzakira Azizy Naqiya (6), anak perempuan pemilik mata biru asal Pekanbaru, Selasa (6/10/2020). Selain Zizi, ayahnya, Zulbahri, kakak perempuan ayahnya serta kakeknya juga memiliki mata biru.
zoom-in-whitePerbesar
Dzakira Azizy Naqiya (6), anak perempuan pemilik mata biru asal Pekanbaru, Selasa (6/10/2020). Selain Zizi, ayahnya, Zulbahri, kakak perempuan ayahnya serta kakeknya juga memiliki mata biru.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Bagi Dzakira Azizy Naqiya (6) memiliki mata biru seperti orang barat atau bule, tak membuat baginya untuk canggung bergaul dengan kawannya.
ADVERTISEMENT
Pasangan anak dari Zulbahri (47), dan Ermi Julita (43), Zizi, sapaannya, sejak lahir di Rumah Sakit Eria Bunda, Pekanbaru, 13 Maret 2013, sudah memiliki mata biru.
Mata biru Zizi terlihat aneh bagi sebagian orang, ada mengira Zizi memiliki darah keturunan Eropa. Namun, ada juga mengira karena faktor genetik orang tuanya.
ZIZI dan ayahnya Zulbahri. Keduanya memiliki mata biru seperti orang Eropa atau bule.
Mata biru dimiliki Zizi ternyata keturunan keluarga. Selain dirinya, ayahnya Zulbahri juga memiliki mata berwarna serupa dengannya, biru. Lalu, dalam keluarganya, ayah Zulbahri dan kakak perempuannya juga memiliki mata serupa, berwarna biru.
"Saya, kakak perempuan saya, dan ayah saya bermata kebiruan. Sekarang, turun ke anak semata wayang saya, Zizi," ungkap Zulbahri, Selasa (6/10/2020).
Sehari-hari, Zulbahri bekerja sebagai sopir mobil jual air galon. Walau memiliki mata biru, tuturnya, ia dengan Zizi serta kakek dan kakak perempuannya, memiliki perbedaan dari pendahulunya tersebut.
Zulbahri menjelaskan, mata dimiliki Zizi lebih biru dan terang, serta merata warnanya. Ia menegaskan, keluarga sama sekali tak ada mengalir darah Eropa atau bule. Itu sepengatahuannya.
ADVERTISEMENT
"(Mungkin) ada di atas-atas saya menikah dengan orang Eropa. Saya nggak tahu juga. Saya nggak pernah menanyakan itu. Namun pastinya orangtua saya asli Sumatera Barat, saya dari kecil dibesarkan di Lasi, Bukittinggi," cerita Zulbahri didampingi istri dan anaknya.
Dulunya Zulbahri bekerja sebagai reparasi jam atau memperbaiki jam di Jalan Nangka, Pekanbaru.
Namun, karena alasan tertentu, ia sekarang bekerja sebagai pengantar air galon mineral La Qua di dekat rumahnya.
Ibu Zizi, Ermi Julita (43), merupakan ibu rumah tangga dengan menerima jahitan baju dari para tetangga. Malahan pernah tidak ada karena belum rezeki.
Keluarga ini tinggal di Perumahan Asta Gardenia Blok K No 2 RT/RW 008/016, Kelurahan Simpang Baru, Tampan, Pekanbaru. Rumah keluarga ini bertipe 36 dan sudah tinggal di kompleks tersebut sejak 8 tahun silam atau sebelum Zizi lahir, tahun 2012, hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Pelihara 5 Kucing
Zulbahri menceritakan, Zizi sangat menyukai kucing, hewan peliharaannya. Zizi memiliki koleksi lima ekor kucing yang dipelihara. Masing-masing lima kucing tersebut memiliki nama masing-masing.
Awalnya, Zulbahri dan Ermi belum menyadari mata sang anak berwarna biru. Namun, saat Zizi beranjak usia 1 bulan, ia baru menyadari anaknya memiliki kesamaan warna mata dengannya.
"Saat Zizi berusia 1 bulan, suami saya bilang sepertinya mata Zizy biru. Saya tak nyangka. Saat baru lahir, bola matanya belum terlihat jelas. Setelah umur dua bulan, kami yakin memang mata Zizy biru seperti ayahnya," ujar Ermi Julita.
Anak satu-satunya itu kini bersekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 147, Jalan Garuda Sakti/Anggrek No 14, Simpang Baru, Tampan, Pekanbaru. Namun, karena pandemi Covid-19, Zizi harus belajar di rumah didampingi kedua orangtua tercinta.
ADVERTISEMENT
Laporan: DEFRI CANDRA