Kapal Pemburu Cepat Polda Riau Kejar-kejaran dengan Kapal Pembawa Sabu-sabu

Konten Media Partner
22 Juli 2021 18:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KAPAL Pemburu Cepat (KPC) Lancang Kuning Polda Riau menarik Kapal Motor (KM) Doa Bunda II usai kejar-kejaran dengan membawa sabu-sabu serta ratusan karung barang-barang selundupan dari luar negeri.
zoom-in-whitePerbesar
KAPAL Pemburu Cepat (KPC) Lancang Kuning Polda Riau menarik Kapal Motor (KM) Doa Bunda II usai kejar-kejaran dengan membawa sabu-sabu serta ratusan karung barang-barang selundupan dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Penangkapan Kapal Motor (KM) Doa Bunda II, diwarnai aksi kejar-kejaran dengan Kapal Pemburu Cepat (KPC) Lancang Kuning Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolair) Polda Riau.
ADVERTISEMENT
Kapal tersebut diketahui membawa narkoba jenis sabu-sabu dari Malaysia serta barang-barang selundupan dari luar negeri.
"Kapal Pemburu Cepat (KPC) Lancang Kuning kejar-kejaran dengan kapal berbendera Malaysia membawa narkoba 3 bungkus seberat 3 Kg serta ratusan karung barang-barang selundupan luar negeri," jelas Direktur Polairud Polda Riau, Kombes Pol Eko Irianto, Kamis (22/7/2021).
Dirpolairud Polda Riau, Kombes Eko Irianto, menjelaskan penangkapan kapal berbendera Malaysia tersebut berawal dari kecurigaan anggota Polairud Polda Riau yang berada di KPC Lancang Kuning, Bea Cukai Bengkalis serta Satpolair Polres Kepulauan Meranti.
Kapal berbendera Malaysia tersebut tidak menghidupkan lampu di lautan lepas saat berlayar.
KAPAL Motor (KM) Doa Bunda II berbendera Malaysia ditinggalkan begitu saja oleh kapten dan ABK di hutan bakau.
Melihat kapal tak berlampu tersebut, KPC Lancang Kuning serta Tim Gabungan kemudian mengejar KM Doa Bunda II.
ADVERTISEMENT
"Kapal kita tangkap di perairan Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti. Kapten KM Doa Bunda II panik dan kabur dengan menerobos karang serta masuk ke hutan-hutan bakau di sana," jelas Kombes Pol Eko Irianto.
Eko Irianto mengatakan, saat menerobos karang dan hutan bakau, kapten kapal serta ABK berhasil kabur dengan meninggalkan KM Doa Bunda II begitu saja.
"Saat kita temukan kapal berbendera Malaysia, mesin masih panas dan hidup. Di dalam kapal ditemukan paspor WNI C6731025," pungkasnya.