Komandan Satpol PP vs Anak Buah, Polisi: Pelaku Sering Dirundung Korban

DANI, anggota Satpol PP Pekanbaru mengalami rahang retak usai berkelahi dengan atasannya lalu dipukul menggunakan besi, Senin sore (4/4/2022).

SELASAR RIAU, PEKANBARU - Perkelahian antara komandan dengan anak buah sendiri di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pekanbaru, dipicu seringnya pelaku, sang komandan, Wendi, mengalami perundungan (bully) oleh korban, Dani.

Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Satpol PP Pekanbaru, Wendi, menghajar anak buahnya menggunakan tongkat baseball hingga mengalami rahang patah.

Tak hanya itu, korban juga menderita luka-luka di bagian wajah dan mulut.

"Menurut keterangan dari para saksi, Wendi nekat memukul Dani karena sering di-bully oleh korban. Ini membuat pelaku naik pitam, mengajak duel dan memukul korban," ujar Kanit Reskrim Polsek Sukajadi, Pekanbaru, AKP Selamet, Jumat (8/4/2022).

Tak hanya itu, keterangan 3 saksi telah diperiksa, AKP Selamet menjelaskan kalau sang komandan, Wendi mengajak Dani untuk berduel.

"Pelaku seorang komandan merasa tidak dihargai dan diremehkan anggotanya sendiri. Kemudian, ia mengajak Dani berduel. Mau tak mau, ya korban membela diri," ungkap Selamet.

Saat diajak duel satu lawan satu itulah, Wandi kemudian mengambil tongkat pemukul baseball kemudian menghajar korban hingga roboh, serta gigi patah.

"Korban ini umurnya masih muda, postur tubuh juga tidak sebanding dengan perawakan pelaku," tambahnya.

Sayangnya, hingga kini pemeriksaan korban terkendala karena belum bisa dimintai keterangan. Dengan kondisi tersebut hingga kini polisi belum bisa meringkus pelaku.

Keduanya duel Senin (4/4/2022) usai percekcokan di dalam kantor Satpol PP di Kompleks Mal Pelayanan Publik, Jalan Sudirman, Pekanbaru.

Cekcok tersebut kemudian harus diselesaikan dan diakhiri dengan perkelahian antara keduanya hingga korban, Dani, mengalami patah rahang dan mulutnya sobek.

Tak terima suami menderita seperti itu, istri korban, Febrianti, melaporkan langsung apa dialami suaminya ke Polsek Sukajadi, Pekanbaru.

Laporan: DEFRI CANDRA