Masuk Pasar dan Terjebak Diantara Dua Bangunan Ruko, BBKSDA Riau: Itu Harimau Tersesat

Konten Media Partner
15 November 2018 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masuk Pasar dan Terjebak Diantara Dua Bangunan Ruko, BBKSDA Riau: Itu Harimau Tersesat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
KERANGKENG besi dipersiapkan untuk menjebak Harimau Sumatera yang masuk ke Pasar Pulau Burung, Inhil, Riau.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, TEMBILAHAN - Tak jauh dari Pasar Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, tempat Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), terjebak dan terjepit di antara ruko, Rabu, 14 November 2018, terdapat semak-belukar seluas 4 hektare (ha).
Kepala Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono menduga, harimau dewasa yang belum diketahui jenis kelaminnya tersebut berasal dari kawasan semak-belukar berlokasi tidak jauh dari pasar tersebut.
"Tidak jauh dari kawasan pasar terdapat bentangan semak-belukar seluas 4 hektare selama ini dikenal sebagai tempat persembunyian harimau," kata Suharyono, Kamis, 15 November 2018.
Akan tetapi, tuturnya, kawasan semak-belukar tersebut bukan habitat luas bagi seekor harimau yang memiliki daya jelajah sangat luas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Suharyono menduga jika harimau itu tersesat ke pasar akibat kekurangan sumber makanan di habitatnya yang sempit tersebut.
Masuk Pasar dan Terjebak Diantara Dua Bangunan Ruko, BBKSDA Riau: Itu Harimau Tersesat (1)
zoom-in-whitePerbesar
"Untuk seekor harimau dewasa, diperkirakan lebih dari satu ekor yang mendiami kawasan semak-belukar tersebut. Mereka keluar satu per satu. Termasuk di antaranya terjebak di kawasan pasar, sebelumnya juga sempat menerkam tiga ekor ternak warga di sana," katanya.
Suharyono menceritakan, saat menerkam ternak warga beberapa waktu lalu, dari tapaknya terdapat lebih dari satu harimau. Perinciannya, satu tapak besar, mungkin induk, dan tapak lainnya mungkin anakan.
"Nah, apakah ini induk yang kemarin tapaknya kita lihat atau individu lain belum bisa dipastikan. Tapi dugaan kami sama (dengan yang menerkam ternak warga)," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kabupaten Indragiri Hilir dalam setahun terakhir tak lepas dari berita kemunculan harimau. Bonita, harimau betina dewasa mengawali berita kemunculan si raja rimba itu di Indragiri Hilir awal Januari 2018 lalu.
Bonita menjadi perhatian publik setelah proses pencarian dan relokasinya memecahkan rekor sebagai proses pencarian dan penangkapan terlama di Indonesia.
Butuh waktu tiga bulan sebelum harimau itu benar-benar berhasil ditangkap tim gabungan BBKSDA Riau, TNI dan Polri. Selama proses pencarian itu pula, Bonita telah menewaskan tiga manusia.
Pada September 2018, harimau kembali muncul di Indragiri Hilir. Ketika itu, harimau menerkam tiga ekor hewan ternak warga. Usai itu, tim gabungan langsung turun memasang perangkap dan kamera pengintai.
ADVERTISEMENT
Tim patroli juga diturunkan namun tak kunjung membuahkan hasil. Selanjutnya harimau juga tak luput dari pembunuhan. Di Kabupaten Kuantan Singingi, atau kabupaten tetangga Indragiri Hilir pada akhir September 2018 lalu seekor harimau betina dalam keadaan bunting ditemukan mati terjerat.