Pajak Mobil Dinas Bupati Kuansing, Riau, Nunggak Sebulan

TUNGGAKAN pajak mobil dinas Bupati Kuansing BM 1 K jatuh tempo 11 November 2019 Rp 3,2 juta. (Foto Innova: mobil.mitula.co.id

SELASAR RIAU, TELUK KUANTAN - Ketidakpatuhan warga negara dalam membayar pajak kendaraan bermotor menjalar ke pemerintahan daerah.

Di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Mobil Dinas Bupati BM 1 K merek Toyota Kijang Innova tahun 2014 selama ini dipakai Mursini, sudah 1 bulan 7 hari mati pajaknya.

Dilansir melalui laman badanpendapatan.riau.go.id, pajak Innova jatuh tempo pada tanggal 11 November 2019. Pajak mobil dinas tersebyt sudah mati 1 bulan 7 hari.

Informasi yang berhasil dirangkum Selasar Riau, terlambatnya pembayaran pajak BM 1 K karena STNK mobil tersebut diduga hilang.

Sehingga Bagian Keuangan dan Perlengkapan Setda Kuansing kesulitan membayar pajak Innova tersebut.

Sejak dilantik 1 Juni 2016 lalu, Bupati Mursini belum memiliki mobil dinas baru.

Ia sempat menolak pengadaan pembelian mobil dinas baru untuk Bupati dan Wakil Bupati.

Sehingga, Mursini menggunakan mobil dinas Innova. Kendaraan tersebut akhirnya tercatat sebagai BM 1 K.

Cukup lama Mursini menggunakan Innova sebagai mobil dinasnya. Baru awal 2019 lalu, Mursini menggunakan mobil dinas Pajero Sport.

Mobil Pajero Sport dibeli akhir tahun 2018 menggunakan APBD Kuansing tersebut seharusnya diperuntukkan untuk Sekda Kuansing.

Namun, awal 2019, mobil tersebut dipakai Bupati Mursini. Hingga sekarang mobil tersebut masih dipakainya dan Sekda menggunakan mobil dinas lama.

Pada 2018 lalu sebenarnya, Pemkab Kuansing telah mengalokasikan anggaran untuk pembelian pengadaan mobil dinas/operasional (Mobil Type I dan Type II) Rp 4,3 Miliar.

Terkait matinya pajak mobnas BM 1 K Innova, Kepala Bagian Keuangan dan Perlengkapan Setda Kuansing, Delis Martoni, dihubungi Rabu, 18 Desember 2019, belum ada memberi jawaban. Beberapa kali dihubungi nomor handphone tidak aktif.

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui pasti penyebab kenapa mobnas KIjang Innova BM 1 K terlambat dibayar pajaknya. Apakah memang karena ada dugaan STNK mobnas tersebut hilang.

Sementara seorang pegawai di Bagian Keuangan dan Perlengkapan Setda Kuansing enggan berkomentar terkait masalah tersebut.