Pasien Positif Corona Sulit Dihubungi saat Petugas Puskesmas Lakukan Tracing

Konten Media Partner
19 Oktober 2020 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SEORANG warga saat berobat di Puskesmas Bukit Raya, Pekanbaru, dengan penerapan protokol kesehatan.
zoom-in-whitePerbesar
SEORANG warga saat berobat di Puskesmas Bukit Raya, Pekanbaru, dengan penerapan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Harapan Raya, Pekanbaru, mencatat di awal Oktober hingga 18 Oktober 2020, sudah 104 warga di kecamatan tersebut positif COVID-19.
ADVERTISEMENT
Tingginya angka terjangkitnya warga Kecamatan Bukit Raya ini seiring semakin meningkatnya pertambahan pasien positif Corona di Pekanbaru dan Riau.
Catatan Selasar Riau, sudah 5.896 kasus positif Corona di Pekanbaru sejak mulai dijumpai di Maret 2020 silam.
Wartawan kami mendatangi Puskesmas Harapan Raya, Kamis (15/10/2020), guna memastikan seperti apa cara penanganan pasien positif dan isolasi mandiri yang dilakukan di tingkat terendah dalam memutus mata rantai penyebaran virus asal Wuhan, China tersebut.
Saat mendatangi Puskesmas tersebut, tampak sejumlah tenaga kesehatan (nakes) memakai Alat Pelindung Diri (APD).
Warga yang datang untuk berobat, juga harus mematuhi protokol kesehatan. Di antaranya memakasi masker, jaga jarak serta cuci tangan.
Ternyata sejumlah nakes masih Work From Home (WFH). Kami menghubungi Desri Novitayanti, Surveillance Puskesmas Harapan Raya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, dari 104 pasien positif COVID-19, 15 hingga 20 merupakan pasien dengan Orang Tanpa Gejala (OTG).
Selebihnya punya gejala ringan. Jika gejalanya berat mereka akan dirawat di rumah sakit.
Desri menyebut ada sejumlah kasus sulit dilacak. Ketika ada data dari Dinas Kesehatan, petugas Puskesmas akan menghubungi dan lakukan tracing pasien.
Mereka lakukan tracing guna mengetahui kondisi pasien seperti apa.
"Ada data beberapa kasus dirilis kita dapat dari Dinkes, namun tidak bisa kita hubungi. Entah dengan alasan apa, terkadang karena pasien tidak mau memberikan data, ada beberapa," tuturnya blak-blakan.
Puskesmas, jelasnya, terkendala saat pasien sulit dihubungi.
"Walaupun alamatnya memang di wilayah tempat kerja Puskesmas Harapan Raya, namun nomor telepon seluler sulit dihubungi. Kayaknya tak mau dihubungi, kadang masuk tapi tidak dianggat, dikirim Whatsapp juga tak membalas, jadi itu tidak terkontrol ke kita," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, akhir-akhir ini banyak kasus bergejala daripada tidak bergejala. Gejala ringan lebih jadi perhatian. Ia takutkan, tak bergejala masih berbaur dengan masyarakat.
"Terakhir-terakhir ini kebanyakan kasus kita lebih banyak bergejala, tetapi gejala ringan. Itu kalau mereka kami tracing, akan kami beri edukasi. Insya Allah mereka lakukan. Ada gejala ringan, (mereka) merasa sudah sehat, makanya merasa tidak perlu isolasi lagi," kata Desri.
Ia menyebut, Puskesmas juga bekerjasama dengan Babinsa dan RT/RW setempat.
"Walau masih jadi kendala, kami tetap konfirmasi ke RT/RW setempat, guna pengawasan," tuturnya.
Ia mengatakan, belum merekap semua nama-nama didapat dari dinas.
Menurutnya, puskemas akan melakukan tracing nama-nama pasien positif Covid-19 sesuai data dari dinas.
"Belum kita rekap semua. Ada yang 14 hari isolasi mandiri di rumah, ada juga yang di rusunawa ataupun di tempat-tempat faskes yang disediakan oleh pemerintah kota," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Laporan: LARAS OLIVIA