Pedagang di Pekanbaru Kini Tak Bisa Lagi Jual 3 Telur Rp 5.000

Konten Media Partner
6 Juni 2022 21:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual telur melayani pembeli di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3). Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda
zoom-in-whitePerbesar
Penjual telur melayani pembeli di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3). Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Pekanbaru terus merangkak naik.
ADVERTISEMENT
Kenaikan tidak hanya terjadi di pasar-pasar melainkan di kedai dan juga grosiran kebutuhan pokok.
Dari pantauan Selasar Riau, di Pasar Selasa Panam, bahkan saat ini harga telur mencapai Rp50 ribu perpapan (30 butir).
Pedagang Pasar Selasa, Panam, Anis mengatakan, harga telur ayam terus merangkak naik sejak usai lebaran Idul Fitri lalu.
"Naiknya dari sebelum lebaran. Tapi masih Rp38- 40 ribuan, tapi makin lama makin tinggi. Sekarang aku jual Rp50 ribu sepapan," ujar Anis, Senin (6/6/2022).
Diungkapkan Anis, dengan kondisi ini ia memilih untuk tidak banyak menstok telur. Sebab jika lambat terjual telur akan gampang busuk.
"Engga stok banyak sih. Soalnyaa kan lagi mahal. Takut tidak habis. 10 papan cukup untuk seminggu," pungkasnya
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kondisi ini juga dikeluhkan para pedagang warung harian. Seorang pemilik warung, Leli mengaku kesulitan untuk menjual telur jika harga terus-menerus naik.
"Sudah tidak bisa jual 3 telur Rp5.000 seperti biasanya. Apalagi warung-warung kecil seperti kami. Untungnya cuma kecil. Takutnya nanti makin mahal apalagi mau dekat lebaran Idul Adha," tuturnya.
Kendati demikian, Leli berharap agar harga telur bisa turun sebab saat ini harga kebutuhan pokok serba naik.
"Semoga segera turun," pungkasnya.
Laporan: HASLINDA