Pelaku Penikaman Imam Masjid di Pekanbaru Pernah Dirukiyah

PELAKU penikaman Imam Masjid Al Falah Darul Muttaqien, Pekanbaru (dalam lingkaran) usai diamankan tadi malam.

SELASAR RIAU, PEKANBARU - Antara pelaku penikaman, IM dengan Imam Masjid Al Falah Darul Muttaqien, Jalan Sumatera, Pekanbaru, Ustad Yazid Umar Nasution, ternyata sudah saling kenal.

Saling kenal tersebut karena pelaku kerap berkonsultasi permasalahan pribadi dan dan rukyah dirinya sendiri dengan Ustad Yazid Umar Nasution.

"Korban dan pelaku saling kenal. Mulai masalah pekerjaan, kehidupan pribadi," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya, Jumat (24/7/2020).

Ketika ditanyakan, apa alasan pelaku IM menikam Ustad Yazid Umar Nasution hingga luka di dada, Kapolresta Nandang mengatakan, tersangka kesal karena solusi disampaikan korban tidak sesuai dengan harapannya.

Hingga akhirnya, pada Kamis tadi malam pelaku nekat berusaha menghabisi nyawa korban saat tengah memimpin doa dan zikir usai Salat Isya berjamaah.

Pelaku hingga kini telah ditahan polisi. Polisi juga berencana untuk memeriksa kejiwaan pemuda 24 tahun itu ke psikiater RS Bhayangkara Polda Riau.

Aksi penikaman itu terjadi Kamis malam (27/7/2020), saat Ustad Yazid Umar Nasution memimpin zikir dan doa usai Salat Isya.

Tiba-tiba, seorang pria berkaos biru datang dari arah mimbar. Aksi penikaman yang terekam kamera CCTV dan viral di media sosial itu, terlihat pelaku berusaha menikam korban saat tengah menunduk dan berdoa.

Tiba-tiba, dari arah ruang pengurus masjid pelaku datang dengan menggenggam pisau dapur. Dia pun menghunuskan pisaunya tepat ke arah dada imam masjid.

Beruntung, Yazid selamat dalam insiden tersebut. Jemaah tersadar langsung mengejar pelaku. Sementara pisau dapur digunakan terlihat bengkok.

Seorang jemaah Salat Isya, Hendra, berada di dalam masjid saat kejadian mengatakan, jemaah langsung menutup rapat pintu keluar masjid usai penikaman itu terjadi.

Pelaku berhasil diamankan tak lama kemudian dan dijemput aparat kepolisian sektor Pekanbaru Kota. Menurut Hendra, sang imam hanya mengalami sedikit luka lecet pada bagian dada.