Penjelasan BMKG soal Kabut Tipis yang Selimuti Pekanbaru Pagi Ini

Konten Media Partner
24 Februari 2021 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SUASANA Kota Pekanbaru Rabu pagi (24/2/2021) yang diselimuti kabut asap tipis. BMKG menjelaskan, itu bukan asap karhutla, melainkan haze atau pengaburan udara akibat partikel kering bercampur air.
zoom-in-whitePerbesar
SUASANA Kota Pekanbaru Rabu pagi (24/2/2021) yang diselimuti kabut asap tipis. BMKG menjelaskan, itu bukan asap karhutla, melainkan haze atau pengaburan udara akibat partikel kering bercampur air.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Udara di Kota Pekanbaru, Riau, terlihat berkabut sejak pagi hari hingga siang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengungkapkan, itu bukan asap.
ADVERTISEMENT
BMKG Pekanbaru menyebutkan kabut tipis menyelimuti Kota Pekanbaru tersebut itu adalah haze atau pengaburan udara akibat partikel kering bercampur air.
Kasi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Marzuki mengatakan, kabut Pekanbaru lebih dominan haze yang biasa terjadi pada musim kemarau.
“Ada partikel-partikel padat melayang di udara dan bercampur dengan uap air sehingga mengakibatkan kabut terlihat tebal. Namun, di siang hari dengan adanya radiasi matahari, maka uap air akan terangkat dan membuat jarak pandang menjadi lebih baik lagi,” jelas Marzuki, Rabu (24/2/2021).
Memasuki musim kemarau, sebagian kabupaten dan kota di Riau mengalami kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hari ini, BMKG Pekanbaru mencatat 15 titik panas tersebar di wilayah Riau.
Sementara itu, BPBD Riau mencatat lahan terbakar di Riau sejak awal 2021 hingga saat ini mencapai 248 hektare. Lahan terbakar tersebar pada delapan daerah di Riau.
ADVERTISEMENT
"Luas lahan terbakar sejak Januari hingga hari ini kurang-lebih 248,95 hektare. Ini terjadi di delapan daerah," ungkap Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger.
Luas lahan terbakar tertinggi tercatat ada di Bengkalis, yakni 82 hektare. Disusul Siak 45 hektare serta Dumai dan Inhil masing-masing 40 hektare.
“Ada 15 titik panas tersebar di Riau, di Kabupaten siak 10 titik, Pelalawan dan Dumai masing-masing 2 titik, dan Indragiri Hilir 1 titik,” pungkasnya.
Laporan: RAMADHI DWI