Pesawat Malindo Air Tak Bisa Mendarat, Kembali ke Malaysia

Konten Media Partner
22 September 2019 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RUTE penerbangan Malindo Air, dari Subang, Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, akhirnya tak bisa mendarat dan kembali ke asal, Malaysia.
zoom-in-whitePerbesar
RUTE penerbangan Malindo Air, dari Subang, Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, akhirnya tak bisa mendarat dan kembali ke asal, Malaysia.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Asap pekat selimuti Kota Pekanbaru membuat pesawat Malindo Air asal Subang, Kuala Lumpur, Malaysian, tujuan Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, terpaksa return to base atau kembali ke Bandara awal.
ADVERTISEMENT
Selain Malindo, tiga maskapai lainnya juga mengalihkan penerbangan dari Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menuju sejumlah Bandara terdekat akibat asap pekat, Minggu, 22 September 2019.
Officer in Charge Bandara SSK II Pekanbaru, Benni Netra, mengatakan dua pesawat masing-masing Batik Air 6856 dan Lion Air JT 296 mengalihkan penerbangan ke Hang Nadim, Batam.
Sementara dua lainnya memilih return to base atau kembali ke Bandara awal. Keduanya, Citilink ke Jakarta, dan Malindo Air ke Subang, Kuala Lumpur, Malaysia.
"Empat pesawat yang melakukan holding (berputar-putar di udara) divert (mengalihkan penerbangan)," kata Benni.
Batik Air 6856 terbang sejak pukul 06.00 WIB dari Bandara Soekarno Hatta sempat berputar-putar lebih dari dua jam lamanya di langit Pekanbaru sebelum akhirnya memilih divert ke Hang Nadim, pukul 10.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga dilakukan pilot Lion Air JT 296 dari Jogjakarta.
Sementara Citilink QG 936 terpaksa harus kembali ke Bandara Soekarno-Hatta setelah sempat mutar-mutar di udara akibat kesulitan mendarat di Bandara SSK II Pekanbaru.
Begitu juga dengan Malindo Air OD 362 asal Subang, Kuala Lumpur, Malaysia yang kembali ke Bandara Subang karena tidak memungkinkan untuk melakukan pendaratan.
Sejak tadi pagi, empat pesawat itu telah berupaya mendarat di Bandara SSK II Pekanbaru.
Namun, jarak pandang pendek yang hanya 500 meter membuat pilot harus berputar di udara seraya menunggu jarak aman pendaratan minimal 800 meter