Pj Wali Kota Lantik Adik Kandung sebagai Sekretaris Bapenda Pekanbaru

Konten Media Partner
30 Oktober 2022 11:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan Pejabat Pemko Pekanbaru usai dilantik Pj Wali Kota Pekanbaru (Dok Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan Pejabat Pemko Pekanbaru usai dilantik Pj Wali Kota Pekanbaru (Dok Istimewa)
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, melantik adik kandung sebagai Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pekanbaru. Sang adik dilantik bersama 40 pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, Jumat (28/10).
ADVERTISEMENT
Pelantikan adik Muflihun, Ade Rinaldi, sebagai Sekretaris Bapenda Kota Pekanbaru bersama puluhan pejabat administrator dan pengawas Eselon III dan IV berlangsung tertutup di Ruang Multimedia Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru.
"Kita sudah melaksanakan pelantikan sesuai aturan main, dari awal bersurat dengan Kemendagri, kemarin sore sudah dibalas. Sore ini kita pelantikan," katanya di hadapan awak media.
Momen pelantikan Ade Rinaldi menjadi sorotan masyarakat Kota Pekanbaru, tak terkecuali di kalangan mahasiswa. Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR), Rahmat Amin Siregar, angkat bicara terkait pelantikan tak biasa ini.
"Sebagai orang nomor wahid (sementara) di Kota Pekanbaru, Muflihun harusnya mampu berpikir kalau hal tersebut dipandang sebagai salah satu bentuk nepotisme," ujar mahasiswa Kriminologi ini.
Menurutnya, praktik-praktik Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN) akan membawa dampak buruk terhadap pemerintah, apalagi kepada masyarakat yang bakal banyak dirugikan.
ADVERTISEMENT
"Karena dalam kajian kriminologi, kejahatan-kejahatan luar biasa itu merupakan persekongkolan oleh berbagai pihak yang punya jabatan dan sumber-sumber kekuatan yang bisa mengaburkan tindakan tersebut, seperti korupsi misalnya," lanjutnya.
Rahmat menilai bahwa nepotisme sebagai salah satu unsur yang harus diwaspadai bersama. Sebab nepotisme memudahkan seseorang melakukan kejahatan seperti korupsi.
"Itu tak dapat dipungkiri. Saya rasa, pelantikan adik Pj Wali Kota Pekanbaru tidak akan pernah terjadi kalau Muflihun punya etik dan nurani pada masyarakat kotanya," ujar Pemimpin Umum Media Mahasiswa AKLaMASI UIR ini.
Rahmat berharap para pemimpin bisa berkaca dan membaca sejarah terkait buruknya tindakan nepotisme.
"Saya sarankan Muflihun melihat teladan dari mantan Kapolri Hoegeng Imam Susanto," paparnya.
Pelantikan Ade Rinaldi juga komentari oleh warganet Pekanbaru. Menurut warganet, keputusan Muflihun melantik adiknya sebagai pejabat di Kota Pekanbaru layaknya pemerintahan sistem dinasti.
ADVERTISEMENT
"Waduh. Sepertinya mau buat sistem dinasti nih, bagi-bagi dong, kan yang lain masih ada," tulis akun Facebook Parjo Jo.
"Mumpung masih jadi pejabat kroni nya pun bisa diangkat jadi pegawai yang belum dapat tunggu antrean ya min," sambung Bambang.
"Membangun rumah di tengah gedung itu sudah biasa para penguasa," timpal Muzakir.
Namun tak semuanya kontra, ada pula di antara warganet yang sepakat dan tak ambil pusing. "Kalau memang punya kemampuan kenapa tidak," tulis Nelwansyah.
"Kalau memang eselon nyo pas,dan dia memang PNS kota... menurut saya itu buka KKN, karena yang bersangkutan memang pantas untuk menduduki jabatan tersebut," lanjut akun Mansur Onga.
Selain Ade Rinaldi, sejumlah pejabat yang menjalani pelantikan yakni para sekretaris di beberapa dinas di antaranya Norpendike Prakarsa (Sekretaris DPMPTSP Kota Pekanbaru) dan Adrizal (Sekretaris BPBD Kota Pekanbaru).
ADVERTISEMENT
Kemudian Fabilah Sandi(Sekretaris BKPSDM Kota Pekanbaru), Yuli Usman (Sekretaris Dinas Pertanahan Kota Pekanbaru), F Rudi Misdian (Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekdako Pekanbaru) dan Hariyadi Wiradinata (Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdako Pekanbaru). Ada juga sejumlah kepala bidang dari beberapa dinas di lingkungan pemerintah kota.
LAPORAN: LARAS OLIVIA