Polda Riau Selidiki Dugaan Kepemilikan Senpi Dibawa Bupati Rokan Hulu

Konten Media Partner
7 November 2019 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BUPATI Rokan  Hulu menyalami warga sambil membawa senaja api berupa pistol, Rabu , 9 Novber
zoom-in-whitePerbesar
BUPATI Rokan Hulu menyalami warga sambil membawa senaja api berupa pistol, Rabu , 9 Novber
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menyatakan akan menyelidiki kepemilikan diduga senjata api jenis pistol dibawa Bupati Rokan Hulu, Sukiman, saat kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kecamatan Bonai Darussalam.
ADVERTISEMENT
"Kita cek nanti. Kita komunikasi dengan Direktur Intel," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto di Pekanbaru, Kamis, 7 November 2019.
Sukiman menjadi perhatian Warganet Riau setelah terlihat membawa pistol dalam kegiatan acara resmi di Rokan Hulu, Rabu siang, 6 November 2019.
Dalam foto beredar itu, terlihat Bupati Sukiman mengenakan pakaian dinas Bupati warna cokelat.
Sementara di pinggangnya, tersemat pistol diduga senjata api. Pistol itu tampak jelas dan mencolok.
Juga terlihat sangat janggal ketika seorang Bupati membawa pistol, terlebih lagi Rokan Hulu dikenal sebagai wilayah aman dan jauh dan konflik selama ini.
Tak hanya itu, di dalam foto sama, Sukiman juga terlihat didampingi Kapolres Rokan Hulu, AKBP Dasmin Ginting.
ADVERTISEMENT
Sukiman membantah pistol ia bawa itu senjata api, melainkan air softgun. Bantahan itu disampaikannya saat diwawancarai wartawan usai fotonya viral.
"Itu air softgun," kata Sukiman kepada wartawan usai mengembalikan formulir pendaftaran penjaringan di Markas Dakwah DPD PKS Kabupaten Rohul, Rabu sore.
Ia mengatakan, tujuannya membawa pistol itu hanya untuk gaya-gayaan. "Untuk gaya-gaya saja," ujarnya lagi seraya tertawa.
Menurut dia, apa yang ia lakukan tersebut bukanlah sebuah kesalahan. "Bukan apa-apa kok. Memang (membawa pistol air softgun) untuk menyembelih orang?," tuturnya.
Sukiman merupakan purnawirawan TNI AD dengan pangkat terakhir, Letnan Kolonel. Ia pernah menjabat Dandim di Tembilahan, Indragiri Hilir.
Dua anak laki-lakinya kembar, juga memilih jalur hidup menjadi tentara. Si kembar paling tua, Kolonel Laut Wahyu Dili Yudha Hadianto kini menjabat Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) di Dumai.
ADVERTISEMENT
Sedangkan adiknya, Letkol Wahyu Dili Yudha Irawan, kini menjabat sebagai Asisten Operasi (Asops) Divisi I Kostrad.
Dengan kondsisi seperti itu, bukan sesuatu salah membawa air softgun saat acara kedinasan yang diikuti ratusan peserta di lapangan terbuka itu.
"Saya kan (purnawirawan) tentara. Sifat militer masih ada," katanya lagi.
Akan tetapi, Kombes Pol Sunarto enggan berasumsi dan mengatakan, senjata itu merupakan air softgun.
Masih akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu.
"Belum (bisa dipastikan air soft gun). Yang jelas nanti kita cek," ujar Sunarto.